Menhub: Penutupan Loket Bandara Diundur Hingga Mei 2015

Doddy Rosadi Suara.Com
Kamis, 05 Februari 2015 | 18:38 WIB
Menhub: Penutupan Loket Bandara Diundur Hingga Mei 2015
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (kiri). (Antara/Puspa Perwitasari)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perhubungan akan tetap menutup loket untuk pembelian tiket maskapai di bandara tiga bulan mendatang atau sekitar Mei 2015 atau mundur dari waktu yang telah ditentukan, yakni 15 Februari 2015.

Jonan mengatakan pengunduran tersebut bertujuan untuk memberi waktu kepada maskapai dan operator bandara, yakni Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II agar mempersiapkan terkait peraturan tersebut.

"Saya perpanjang mungkin tiga bulan lagi, kalau ada praktik pencaloan saya tutup, kalau tidak ada jalan," katanya.

Dia menjelaskan dalam jangka waktu tiga bulan tersebut, ia akan memonitor apabila ditemukan praktik pencaloan, loket tersebut akan ditutup langsung, meskipun belum sampai waktu pemberlakukannya yakni Mei 2015.

"Jadi, ini sifatnya tidak sesaat, kalau ada maskapai yang ketahuan menggunakan jasa calo, langsung kita tutup pada jangka waktu tiga bulan itu, bukan sekaligus seluruh loket maskapai kita tutup. Ini juga berlaku per bandara," katanya.

Namun, pada Mei 2015, lanjut dia, seluruh loket tiket maskapai di bandara akan ditutup tidak ada toleransi lagi.

Bahkan, Jonan akan mencabut izin pengelolaan bandara, yakni AP I dan AP II apabila terus terjadi praktik calo meskipun telah diberlakukan penutupan loket.

"Manajemen penerbangan kita ini sangat slow, ini harus diperbaiki kalau enggak seperti ini enggak akan bisa," katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk M Arif Wibowo menilai gerai atau counter tiket di bandara masih diperlukan untuk keadaan darurat yang tidak bisa ditangani dengan sistem dalam jaringan atau online.

"Pelayanan di bandara masih kita perlukan, banyak hal-hal teknis yang harus ditangani tidak semata-mata penjualan," kata Arif. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI