Suara.com - Ketika Brasil nerhasil bangkit dari krisis finansial global dan menjadi salah satu negara dengan kekuatan besar, perusahaan minyak milik negara Petrobras adalah salah satu simbol dari kebangkitan ekonomi itu. Pada 2008, nilai perusahaan tersebut mencapai 310 miliar dolar Amerika dan membuat Petrobras menjadi perusahaan terbesar kelima di dunia.
Kini, Petroleo Brasiliero SA (Petrobras) hanya mempunyai nilai 48 miliar dolar Amerika. Perusahaan ini ‘jatuh miskin’ karena dilanda kasus korupsi yang memaksa Direktur Utamanya dicopot beberapa waktu lalu. Petrobras juga selalu gagal memenhu target produksi minyak dari tahun ke tahun sehingga membuat investor merugi.
Anjloknya kinerja Petrobras juga tidak lepas dari buruknya kinerja pemerintahan. Defisit anggaran yang dialami Brasil terus membesar akibat anjloknya harga minyak dunia dan kota Sao Paolo juga tengah dilanda kekeringan terbesar dalam satu dekade.
“Para pembuat kebijakan menjadi malas dan membiarkan kebiasaan buruk terjadi di Petrobras,” kata Jim O’Neill, mantan ekonom dari Goldman Sachs Group.
Padahal, perekonomian Brasil sebelumnya mengalami ekspansi yang pesat yaitu tumbuh 5 persen dalam tiga dari empat tahun terakhir. Negara itu juga dipercata untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014 dan juga Olimpiade musim panas pada 2016. Dua ajang tersebut diyakini bisa meningkatkan perekonomian Brasil.
Brasil mencapai masa jaya ketika dipimpin oleh Presiden Lula pada 2003 hingga 2010. Sejak Dilma Rousseff menjadi Presiden, kinerja perekonomian semakin memburuk. Nilai tukar anjlok 40 persen dan saham Petrobras juga turun mencapai posisi terendah sejak 2003. (Bloomberg)
Perusahaan Minyak Raksasa Ini 'Jatuh Miskin'
Doddy Rosadi Suara.Com
Kamis, 05 Februari 2015 | 13:02 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 10:17 WIB
Bisnis | 09:36 WIB
Bisnis | 09:25 WIB
Bisnis | 09:20 WIB
Bisnis | 08:22 WIB
Bisnis | 06:00 WIB
Bisnis | 05:48 WIB
Bisnis | 20:44 WIB