Menteri Susi: Saya Hanya Ingin Selamatkan Laut Indonesia

Doddy Rosadi Suara.Com
Selasa, 03 Februari 2015 | 18:19 WIB
Menteri Susi: Saya Hanya Ingin Selamatkan Laut Indonesia
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti. (Antara/Sigid Kurniawan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, dirinya tidak mencari prestasi melalui pencapaian angka ekspor, tetapi hanya ingin menyelamatkan laut Indonesia melalui kebijakan yang berkelanjutan.

"Saya bukan menteri yang mencari prestasi dengan angka-angka ekspor," kata Susi Pudjiastuti dalam rilis Kementerian Kelautan dan Perikanan yang diterima di Jakarta, Selasa, (3/2/2015).

Menteri Susi mengatakan, dirinya menginginkan agar berbagai pihak terkait dapat memenuhi terlebih dahulu kebutuhan pangan dan protein domestik atau dalam negeri. Ia juga menginginkan agar bangsa Indonesia bisa mengonsumsi ikan yang selama ini kerap diekspor, apalagi menurut dia selama ini 80 persen orang Indonesia hanya bisa makan tongkol.

Menurut dia, ikan tuna yang mahal semuanya diekspor. "Kita hanya makan tuna kecil-kecil yang bikin gatal," katanya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memiliki ambisi agar ekspor sektor kelautan dan perikanan Republik Indonesia menjadi yang tertinggi di antara negara-negara ASEAN.

"Ekspor kita tidak sesuai dengan kondisi geografi kita yang merupakan negara dengan garis pantai terpanjang di dunia, tetapi ekspor kita hanya nomor lima di Asia Tenggara," kata Susi Pudjiastuti.

Menurut Susi, hal tersebut merupakan sebuah kontradiksi dan ironis sehingga perlu dilakukan perubahan agar Indonesia menjadi nomor satu setidaknya di Asia Tenggara.

Apalagi, ia juga mengingatkan arahan Presiden Joko Widodo bahwa RI ingin menjadi Poros Maritim Dunia dan laut sebagai masa depan bangsa.

Sebelumnya, Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) menyatakan pemerintah harus membuang paradigma lama yang menitikberatkan pada peningkatan ekspor, termasuk dalam komoditas perikanan, sebagai patokan penting pertumbuhan ekonomi.

"Ekspor yang dijadikan sebagai patokan pertumbuhan ekonomi sudah tergolong kuno," kata Sekretaris Jenderal Kiara Abdul Halim kepada Antara di Jakarta, Selasa (20/1/2014).

Menurut Abdul Halim, seharusnya pertumbuhan ekonomi di bidang perikanan harus berpatokan kepada beberapa indikator yang lebih berarti dibandingkan sekadar ekspor. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI