Menteri ESDM Curhat soal Pertamina ke DPR

Selasa, 03 Februari 2015 | 18:08 WIB
Menteri ESDM Curhat soal Pertamina ke DPR
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengungkapkan, banyaknya tekanan politik ke PT Pertamina (Persero) selama ini, sampai di dalam lingkungan di Pertamina sendiri.

"Banyak sekali intervensi dan tekanan politik ke Pertamina. Contohnya, soal SPBU yang menyangkut masyarakat. Orang politik itu masih tepuk tangan, masih mendukung. Akan tetapi, soal pembenahan kilang masih dukung, tetapi jika sudah masuk sektor SDM treatment-nya berbeda, muncul, dan banyak intervensi," ungkap Sudirman Said, dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (3/2/2015).

Sudirman menuturkan, jika membahas soal impor minyak, sebagian orang politik dan orang di Pertamina yang merasa terancam posisinya. Apalagi saat ini, direksi baru sedang melakukan sejumlah pembenahan.

"Kita bicarakan ekspor-impor, dirutnya langsung diganti, dan yang minta menggantinya adalah 'atasannya atasan' Pak Dirut, artinya Pertamina tidak pernah diberikan kesempatan fair untuk membenahi diri sebagai real corporation," tuturnya.

Kata Sudirman, direksi baru di Pertamina sedang membenahi diri, sehingga banyak tekanan yang dihadapi direksi sangat kencang, sehingga pada masa lalu, jabatan Dirut Pertamina biasa hanya bertahan dalam hitungan bulan.

"Di masa lalu (jabatan Dirut) hanya 3 bulan, 9 bulan, atau 10 bulan langsung dijatuhkan, kadang-kadang yang menjatuhkan adalah ornag di sekelilingnya," lanjutnya.

"Kalau pimpinan politik tidak memberikan proteksi yang baik, hanya masalah waktu saja mereka (Direksi Pertamina) akan bubar, dan kita akan kembali pada praktik-praktik yang selama ini kita perangi," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI