Suara.com - Harga minyak dunia yang terus anjlok menyeret Indeks Harga Saham Gabungan ke zona merah. Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis (29/1/2015) dibuka melemah tipis sebesar 5,31 poin atau 0,10 persen menjadi 5.263,53.
"Pasar saham Indonesia saat ini terhambat lajunya karena faktor eksternal dan internal," kata Head of Research Valbury Aset Securities Alfiansyah.
Ia mengemukakan bahwa Indonesia masih dibayangi oleh negara ekonomi maju yang masih mengalami ketidakpastian seperti Jepang dan Uni Eropa, meski perbaikan ekonomi di AS berlanjut.
Selain itu, beberapa negara berkembang juga masih terus berjuang mendorong pertumbuhannya. Harga minyak dunia yang turun tajam juga masih membayangi tekanan bagi indeks saham bursa global.
"Kondisi tahun ini, tantangan yang dihadapi iklim investasi Indonesia selain faktor dari dalam negeri, faktor luar pun memberikan andil besar, di tengah risiko utama ekonomi dunia yang sewaktu-waktu dapat menjadi kendala," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, sepanjang bulan pertama 2015 investor global masih menginjeksi dana investasinya ke negara-negara berkembang. India menjadi negara dengan aliran dana masuk terbesar. Selain itu, bursa saham Indonesia dan Filipina juga sempat diperdagangkan pada level tertingginya.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 178,11 poin (0,72 persen) ke 24.683,70, indeks Bursa Nikkei turun 86,73 poin (0,49 persen) ke 17.709,00, dan Straits Times melemah 7,89 poin (0,25 persen) ke posisi 3.410,06. (Antara)
Harga Minyak Dunia Seret IHSG ke Zona Merah
Doddy Rosadi Suara.Com
Kamis, 29 Januari 2015 | 10:24 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Akhir Perdagangan 2024, IHSG Ditutup Menguat
30 Desember 2024 | 22:34 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 11:47 WIB
Bisnis | 11:24 WIB
Bisnis | 10:57 WIB
Bisnis | 10:28 WIB
Bisnis | 09:33 WIB
Bisnis | 09:26 WIB
Bisnis | 09:17 WIB
Bisnis | 09:12 WIB