Pengusaha: Ekonomi Kreatif Harus Masuk 5 Besar Perekonomian

Doddy Rosadi Suara.Com
Rabu, 28 Januari 2015 | 14:28 WIB
Pengusaha: Ekonomi Kreatif Harus Masuk 5 Besar Perekonomian
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf (kiri) bersama Presiden Jokowi. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengusaha muda menyambut baik pelantikan Triawan Munaf sebagai Kepala Badan Ekonomi Kreatif oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia DKI Jakarta (Hipmi Jaya) Rama Datau Gobel mengatakan,  Triawan Munaf bukan orang baru di industri kreatif.
 
“Beliau pernah jadi musisi pada era 1970-an dan kemudian menjadi pengusaha atau praktisi periklanan. Dari sisi pengalaman sudah mumpuni.Tinggal ditunggu pembuktiannya,” ujar Rama dalam keterangan tertulis yang diterima suara.com, Rabu (28/1/2015).

Rama berharap di bawah kepemimpinan Triawan Munaf, ekonomi kreatif dapat masuk 5 besar sektor yang berkontribusi terbesar dalam perekonomian nasional. Tahun lalu pemerintah menargetkan pertumbuhan disektor ini mencapai 10%.

“Terhadap PDB, industri ini  ditargetkan menjadi tiga besar kontributor untuk Product Domestic Bruto (PDB). Namun masuk lima besar saja sudah bagus,” ujar Rama.

Rama mengatakan, sektor ekonomi kreatif saat ini menempati posisi ketujuh dari 10 sektor ekonomi nasional dengan menyumbang PDB sebesar 6,9 % atau senilai Rp 573,89 triliun dari total kontribusi ekonomi nasional. Tak hanya itu, peranannya dalam penciptaan lapangan kerja juga kian strategis.

Ekonomi Kreatif menempati posisi ke-4 dari 10 sektor ekonomi dalam kategori jumlah tenaga kerja.
“Ekonomi kreatif menyumbang 11.799.568 Orang atau 10,65% pada total angkatan kerja nasional yang sebesar 110.808.154 orang,” ujar Rama.

Hipmi Jaya mencatat usaha di industri ini terdiri atas sekitar 10% dari total jumlah usaha di Indonesia saat ini. Periode 2010 - 2013 industri kreatif rata-rata dapat menyerap tenaga kerja sekitar 10,6% dari total angkatan kerja nasional. Itu didorong oleh petumbuhan jumlah usaha di sektor industri kreatif pada periode tersebut sebesar 1%.  

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI