Suara.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memperkirakan, nilai tukar rupiah masih tertekan pada tahun ini dengan kisaran Rp12.200-12.800 per dolar Amerika.
"Tekanan terhadap rupiah masih dipengaruhi oleh perekonomian global. Diperkirakan pada rentang Rp12.200-12.800," kata Agus di Gedung Banggar DPR RI, Jakarta, Senin (19/1/2015).
Agus menuturkan, asumsi yang diajukan pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (RAPBN-P) 2015, salah satunya mengenai batas bawah dolar Amerika di level Rp 12.200 per dolar AS. Akan tetapi, pihaknya BI masih melihat masih ada potensi gejolak nilai tukar.
"Batas Rp12.200 oleh pemerintah itu angka yang baik. Namun mempertimbangkan kondisi yang bergejolak, maka kami berpandangan akan berpotensi pada Rp12.200-12.800," tuturnya.
Depresiasi nilai tukar tidak selalu memberikan dampak negatif. Agus menambahkan, pelemahan nilai tukar justru bisa menjadi momentum untuk mendorong ekspor.
"Depresiasi tidak selalu buruk bagi perekonomian. Bisa juga akan mendukung penyesuaian ekonomi dengan mendorong ekspor dan menahan impor," pungkasnya.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin pagi, bergerak melemah sebesar 13 poin menjadi Rp12.603 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.590 per dolar Amerika.
BI: Rupiah Melemah Momentum untuk Tingkatkan Ekspor
Senin, 19 Januari 2015 | 13:50 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Investor Asing Tarik Dana Rp7,5 Triliun dari RI Selama Minggu Ketiga November 2024
24 November 2024 | 10:36 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 14:21 WIB
Bisnis | 13:04 WIB
Bisnis | 12:08 WIB
Bisnis | 10:33 WIB
Bisnis | 10:17 WIB
Bisnis | 09:38 WIB
Bisnis | 08:58 WIB
Bisnis | 08:39 WIB