Bank Mutiara Dijual, BI Naikkan Suku Bunga Acuan

Doddy Rosadi Suara.Com
Minggu, 28 Desember 2014 | 10:30 WIB
Bank Mutiara Dijual, BI Naikkan Suku Bunga Acuan
Bank Mutiara. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sektor perbankan mendapatkan kabar baik ketika Bank Mutiara akhirnya mendapatkan pemilik baru. Lembaga Penjamin Simpanan sempat kesulitan untuk menjual bank yang sebelumnya bernama Bank Century tersebut.

Selain penjualan Bank Mutiara, peristiwa di sektor perbankan yang juga menarik perhatian adalah keputusan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan. Ini dilakukan untuk meredam laju inflasi setelah pemerintah menaikkan harga BBM subsidi. Berikut sejumlah peristiwa di sektor perbankan yang menjadi highlight di sepanjang tahun ini.

OJK Mulai Ambil Alih Pengawasan Bank dari BI

Sejarah baru dimulai di industri perbankan. Mulai 1 Januari 2014, Bank Indonesia tidak lagi menjadi pengawas perbankan nasional. Tugas itu dilimpahkan ke sebuah lembaga baru yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Untuk mengalihkan fungsi tersebut, Bank Indonesia membentuk tim persiapan pengalihan alias task force OJK. Tim itu akan menyempurnakan standar operasional prosedur (SOP) pengawasan bank untuk transisi, menyusun draf SOP dengan rancangan nomenklatur, dan menyusun organisasi sektor perbankan.

Lepasnya fungsi pengawasan perbankan membuat BI juga melepas sekitar 1.269 karyawannya. Seluruh pegawai tersebut akan dikontrak bekerja di OJK selama tiga tahun. Setelah masa kontrak berakhir, mereka dapat memilih untuk tetap berada di OJK atau kembali ke BI.

Bos Artha Graha Menghilang

Industri perbankan dikejutkan dengan hilangnya salah satu petinggi Bank Artha Graha, Wisnu Tjandra. Wisnu dilaporkan menghilang sejak 11 Mei 2014. Sebelum menghilang, Wisnu berangkat dari rumahnya di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (11/5/2014) sekitar pukul 18.00 WIB.

Wisnu diketahui menuju kantornya di kawasan SCBD Jakarta Selatan dengan mobil sedan. Wisnu keluar kantor sekitar pukul 22.00 dengan menumpang taksi menuju anjungan tunai mandiri (ATM) di Gambir, lalu turun di Sarinah, Jakarta Pusat.

Sejak itu, jejak keberadaan Wisnu tak lagi diketahui. Keluarga tak bisa menghubungi Wisnu melalui ponselnya. Keluarga lalu melaporkan hilangnya Wisnu ke Polda Metro Jaya pada 13 Mei 2014. Pada Jumat (4/7/2014), polisi akhirnya menemukan keberadaan Wisnu Tjandra yang ‘bersembunyi’ di salah satu daerah di Jawa Tengah.

Bank Mutiara Punya Pemilik Baru

Bank Mutiara akhirnya punya pemilik baru. Bank yang sebelumnya bernama Bank Century itu kini menjadi milik perusahaan keuangan asal Jepang yaitu J Trust yang mengakuisisi 99 persen saham LPS dengan harga Rp4,41 triliun.

Harga tersebut sama dengan 3,5 kali nilai buku dari Bank Mutiara. Meski demikian, harga tersebut masih di bawah dana talangan yang dikucurkan pemerintah untuk menyelamatkan bank tersebut yaitu sebesar hampir Rp8 triliun.

Keputusan untuk melepas Bank Mutiara diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar pada 20 November lalu. Dana pengambilalihan Bank Mutiara akan menjadi cadangan penjaminan LPS. Untuk sementara, dana tersebut ditempatkan di bank BUMN sampai pemerintah menerbitkan surat berharga negara (SBN) pada awal 2015.

BI Naikkan Suku Bunga Acuan

Hanya selang satu hari setelah pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi pada Senin (17/11/2014), Bank Indonesia langsung menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 7,75 persen. Menurut Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, kebijakan tersebut terpaksa dilakukan untuk merespon ekspektasi inflasi dan meningkatkan pertumbuhan kredit.

Ini merupakan kenaikan BI Rate pertama sejak Desember 2013. Angka BI Rate yang mencapai 7,75 persen itu merupakan yang tertinggi sejak 2009 lalu. Posisi BI Rate pernah mencapai titik terendah yaitu 5,5 persen pada Januari 2013. Sejumlah kalangan memberikan berbagai macam respon terkait keputusan Bank Sentral tersebut.

Ada kekhawatiran, naiknya BI Rate akan membuat bisnis perbankan semakin sulit pada 2015. Selain itu, konsumen juga khawatir bank akan langsung menaikkan suku bunga kredit yang akan membuat nasabah harus mengeluarkan biaya tambahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI