Suara.com - Indra Nooyi, CEO PepsiCo masih ingat ketika pertama kali memberi tahu ibunya bahwa di menerima promosi di perusahaan tempatnya bekerja yaitu menjadi Diektur Utama atau CEO.
Reaksi yang dikeluarkan ibunya membuat Nooyi terkesima. “Kamu mungkin CEO PepsiCo, tetapi ketika kamu kembali ke rumah maka kamu harus menanggalkan ‘mahkota’ itu di garasi,” kata ibu Nooyi.
Nooyi sempat mengatakan di hadapan publik bahwa dia masih kesulitan untuk menyeimbangkan kehidupan sebagai CEO dan juga ibu rumah tangga secara bersamaan.
“Bisa melakukan dua hal itu hanya sebuah ilusi yang muncul dengan pengorbanan yang sangat sulit. Tetapi, anda harus menghadapinya. Saya mengakui bahwa saya mungkin bukan ibu yang baik bagi putri saya. Tetapi, orang yang paling terluka akibat jabatan dan kesibukan saya adalah pasangan saya,” kata perempuan yang masuk dalam peringkat 13 Power Woman yang disusun Forbes.
Nooyi mengatakan, jam biologis dan jam karir kerap konflik satu sama lain. Apalagi, kalau anda tengah meniti karir dan juga mempunyai anak. “Ketika karir anda sudah makin meningkat, anak-anak anda membutuhkan perhatian anda,” jelasnya.
Indra Krishnamurty Nooyi adalah perempuan keturunan India yang kini menjadi warga negara Amerika Serikat. Lahir pada 28 Oktober 1955, Nooyi mendapatkan gelar sarjana di Madras Christian College untuk bidang fisika, kimia dan matematika. Setelah itu, dia menerima gelar MBA dari Indian Institute of Management Calcutta pada 1976.
Karirnya dimulai di perusahaan Johnson & Johnson serta perusahaan tektil Mettur Beardsell. Di tengah kesibukannya, Nooyi masih meluangkan waktu untuk sekolah lagi dan mendapatkan gelar Master dari Yale School of Management di bidang Public and Private Management.
Setelah itu, Nooyi mendapatkan posisi yang strategis di Motorola dan Asea Brown Boveri. Baru pada 1994, Nooyi bergabung dengan Pepsi. Selang tujuh tahun kemudian, dia dipromosikan menjadi CFO pada 2001. Di tangan Nooyi lah, Pepsi berhasil melakukan restrukturisasi besar-besaran. Dia juga menyarankan Pepsi untuk mengakuisisi Tropicana pada 1998 dan menggabungkan dengan Qaker Oats Company.
Nooyi juga lah yang menghadirkan Gatorade, minuman energi di bawah PepsiCo. Pada 2006, dia menjadi CEO PepsiCo kelima di sepanjang sejarah perusahan itu. Pada 2014, majalah Fortune menobatkan dirinya menjadi perempuan paling berpengaruh ketiga di dunia.
Nooyi memperlihatkan tangan dinginnya sejak bergabung dengan PepsiCo. Berdasarkan data BusinessWeek, sejak menjadi CFO, pemasukan tahunan PepsiCo naik 72 persen dan keuntungan bersih melonjak dua kali lipat menjadi 5,6 miliar dolar Amerika pada 2006.
Sebagai CEO, Nooyi menerima kompensasi total 17 juta dolar Amerika termasuk gaji 1,6 juta dolar dan bonus 2,5 juta dolar Amerika. Mooyi dinobatkan sebagai Most Powerful Woman pada 2006 hingga 2010 oleh majalah Fortune.
Perempuan paling berpengaruh di dunia itu masih mengakui bahwa sulit bagi pebisnis perempuan untuk bisa membagi waktu secara adil untuk pekerjaan dan juga keluarga. “Perempuan sepertinya sulit untuk bisa melakukan itu tetapi anda harus tetap menghadapinya,” tegasnya. (BusinessInsider/Forbes)
Indra Nooyi: Tak Mudah Jadi CEO sekaligus Ibu Rumah Tangga
Doddy Rosadi Suara.Com
Jum'at, 26 Desember 2014 | 12:00 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 12:09 WIB
Bisnis | 12:09 WIB
Bisnis | 09:43 WIB
Bisnis | 09:00 WIB
Bisnis | 06:42 WIB
Bisnis | 06:41 WIB
Bisnis | 06:32 WIB