OJK: Ibu Rumah Tangga Harus Melek Keuangan

Doddy Rosadi Suara.Com
Kamis, 18 Desember 2014 | 10:12 WIB
OJK: Ibu Rumah Tangga Harus Melek Keuangan
Ilustrasi: Ibu Rumah Tangga. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perempuan khususnya ibu rumah tangga berperan utama dalam pengelolaan keuangan keluarga termasuk menentukan pendidikan anak-anaknya. Namun, hanya 18,84% perempuan di Indonesia yang sudah memiliki pengetahuan yang memadai mengenai lembaga keuangan beserta produk dan jasanya alias melek keuangan. Angka tersebut masih didominasi oleh pekerja formal sedangkan untuk kalangan ibu rumah tangga hanya 2,18%.

Angka ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap 8.000 responden pada tahun 2013 lalu di 20 provinsi. Hasil survei juga menyebutkan tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap keuangan baru mencapai 21,8% dan tingkat utilisasi (penggunaan produk dan jasa keuangan) sebesar 59,7%. Adapun untuk  ibu rumah tangga yang sudah menggunakan produk dan jasa keuangan masih terhitung rendah sebesar 3,37%.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) per 2010 menyebutkan bahwa jumlah penduduk perempuan sebanyak 118 juta jiwa atau sekitar 49,66% dari total penduduk Indonesia. Dari 118 juta perempuan, sebanyak 74 juta merupakan ibu rumah tangga.

"Dengan jumlah ibu rumah tangga yang demikian banyak, sedangkan tingkat literasi keuangan yang masih rendah inilah yang mendorong OJK untuk melakukan edukasi dan sosialisasi dalam rangka meningkatkan literasi keuangan bagi perempuan dan ibu rumah tangga,” kata Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK, sekaligus Ketua Kelompok Kerja (Pokja) PKR 2014, Agus Sugiarto, dalam keterangan tertulis yang diterima suara.com, Kamis (18/12/2014).

“Salah satu fokus utama program edukasi dan sosialiasi di tahun 2014 adalah menyasar perempuan dan juga pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Kedua kalangan itu merupakan bagian dari enam segmen yang disasar OJK selain pelajar, mahasiswa, karyawan atau profesi, dan pensiunan untuk periode 2014 – 2018,” papar Agus.

Berdasarkan survei OJK 2013, tingkat literasi keuangan pelaku UMKM hanya 40,7%, sedangkan tingkat utilisasi produk dan jasa keuangan oleh sektor ini mencapai 60,62%.  Sektor UMKM sendiri mempekerjakan lebih dari 107 juta orang atau 95% dari total tenaga kerja di Indonesia. Kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan domestik bruto (PDB) mencapai 50%.

Atas dasar inilah, maka keberadaaan perempuan dan pelaku UMKM menjadi penting bagi industri sektor jasa keuangan di Indonesia. karena bisa memicu penguatan dasar ekonomi nasional. Berangkat dari hal tersebut, berbagai upaya telah dilakukan OJK guna mendorong peningkatan literasi yang dilakukan melalui program edukasi keuangan dengan materi yang disusun secara khusus untuk ibu rumah tangga dan pelaku UMKM.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI