Suara.com - Pihak Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan (current account deficit) Indonesia pada kuartal IV-2014 sebesar US$6,1 miliar atau 2,84% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ini artinya menurun dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai US$6,84 miliar atau 3,07% PDB.
Menurut Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara, angka tersebut sekaligus menunjukkan (adanya) perbaikan ekonomi domestik.
"Ini artinya kondisi fundamental Indonesia membaik," kata Mirza di Gedung BI, Jakarta, Rabu (17/12/2014).
Seperti diketahui, transaksi berjalan adalah salah satu komponen dalam neraca pembayaran, yang terdiri dari ekspor-impor barang dan jasa, pendapatan investasi, serta transfer. Jika transaksi berjalan defisit, artinya suatu negara lebih banyak melakukan pembayaran ke luar negeri ketimbang mendapat pemasukan. Defisit transaksi berjalan pun bisa menyebabkan pelemahan mata uang di suatu negara.
BI: Kuartal IV, Defisit Transaksi Berjalan US$6,1 Miliar
Rabu, 17 Desember 2014 | 20:02 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Ekonom Senior Ungkap Ancaman Krisis Era Orde Baru: Oil Boom Hingga Kontroversi Ibnu Sutowo
23 November 2024 | 08:15 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 21:35 WIB
Bisnis | 20:51 WIB
Bisnis | 18:57 WIB
Bisnis | 16:53 WIB
Bisnis | 15:18 WIB
Bisnis | 15:09 WIB
Bisnis | 14:55 WIB