Wapres: Ekonomi Indonesia pada 2015 Akan Lebih Baik

Doddy Rosadi Suara.Com
Rabu, 17 Desember 2014 | 13:33 WIB
Wapres: Ekonomi Indonesia pada 2015 Akan Lebih Baik
Wapres Jusuf Kalla (tengah) didampingi Menko Perekonomian Sofjan Djalil (kanan) dan Menkeu Bambang Brodjonegoro (kiri). (Antara/Widodo S Jusuf)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah optimistis kondisi perekonomian nasional pada 2015 akan lebih baik antara lain dengan perbaikan fiskal dan juga peningkatan ekspor nasional.

"Kita optimistis ekonomi Indonesia akan lebih kuat," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam keterangan persnya di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (17/12/2014) usai rapat terbatas bidang ekonomi.

JK menjelaskan secara umum, meski nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat namun bila dibandingkan dengan mata uang Malaysia, Jepang, Australia dan beberapa negara lainnya, rupiah menguat.

"Di lain pihak rupiah menguat dibanding yen, ringgit dan dolar Australia. Sebenarnya ekonomi (kita) lebih kuat (dibanding negara lainnya)," katanya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan menurunnya nilai tukar rupiah dibandingkan dolar Amerika Serikat ini dapat dimanfaatkan dengan mendorong peningkatan ekspor komoditas Indonesia.

"Ini peluang yang baik, dengan rupiah melemah dibanding dolar Amerika Serikat, maka impor kita akan menurun dan ekspor kita naik. Jadi karena itu akan menyebabkan stabilitas ekonomi akan cepat. Defisit akan turun apalagi kebijakan ini juga mendukung kebijakan yang sudah diambil sebelumnya, pengurangan subsidi,” katanya.

Dengan terbentuknya stabilitas kurs nantinya juga akan menyebabkan investasi lebih cepat.

"Investasi di Indonesia akan lebih murah dan investasi lebih memungkinkan bergerak dengan baik dan ini peluang yang baik untuk ekonomi kita tumbuh," kata Wapres.

Kalla juga menegaskan insentif yang didapat kalangan industri bisa dalam berbagai bentuk untuk mendorong peningkatan ekspor.

"Bagaimana mendorong ekspor, insentif yang pertama siapa yang dapat 1 dolar akan mendapat rupiah lebih banyak itu pertama karena dapat revenue (penerimaan-red) yang lebih banyak insentif yang dibicarakan itu insentif untuk melakukan investasi di Indonesia jadi tidak hanya bentuk uang tapi fasilitas yang lebih baik, itu juga insentif," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI