Rupiah ke Titik Terendah sejak 1998, Indeks Saham Terjun Bebas

Doddy Rosadi Suara.Com
Selasa, 16 Desember 2014 | 18:34 WIB
Rupiah ke Titik Terendah sejak 1998, Indeks Saham Terjun Bebas
Bursa Efek Indonesia. (suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) terjun bebas. Pada sesi penutupan perdagangan, Selasa (16/12/2014), IHSG jatuh 82,40 poin atau 1,62 persen ke posisi 5.026,02. Melemahnya nilai tukar rupiah ke titik terendah sejak Agustus 1998 menjadi salah satu pemicu pelemahan indeks saham.

"Trigger utama pelemahan indeks BEI dari eksternal, di antaranya ekpspektasi kenaikan suku bunga AS dan menurunnya harga minyak dunia," ujar Director of Investment of PT Valbury Asia Asset Management Andreas Yasakasih.

Menurut dia, ekpsektasi kenaikan suku bunga AS yang lebih cepat dari perkiraan membuat investor terutama asing mengamankan aset-asetnya di pasar negara-negara berkembang.

"Kenaikan Fed rate membuat imbal hasil di AS lebih menarik," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, melemahnya mata uang rupiah terhadap dolar Amerika menambah sentimen negatif bagi pasar saham di dalam negeri. Penguatan dolar AS itu karena permintaan valas di dalam negeri cukup tinggi untuk pembayaran bunga utang menjelang akhir tahun.

Kendati demikian, menurut Andreas Yasakasih, melemahnya IHSG BEI masih dinilai normal karena pemicunya bukan dari dalam negeri. Sehingga potensi untuk berbalik arah atau menguat cukup terbuka.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 347.902 kali dengan volume mencapai 6,80 miliar lembar saham senilai Rp6,44 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 69 saham, yang melemah 276 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 60 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 357,35 poin (1,55 persen) ke 22.670,50, indeks Nikkei turun 344,08 poin (2,01 persen) ke 16.755,32, dan Straits Times melemah 79,05 poin (2,40 persen) ke posisi 3.215,09. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI