Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa (16/12/2014) turun drastis dipicu depresiasi pada mata uang rupiah terhadap dolar Amerika. Pada perdagangan pagi Rupiah berada di level Rp12.884 per dolar Amerika.
IHSG BEI dibuka turun 40,48 poin atau 0,79 persen menjadi 5.067,95, dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 12,11 poin (1,38 persen) ke level 867,01.
"Depresiasi kurs rupiah terhadap dolar AS masih akan membayangi pergerakan IHSG ditambah dengan aksi jual investor asing," kata Head of Research Valbury Asia Alfiansyah.
Saat ini, lanjut dia, pelaku pasar menantikan respon pemangku kebijakan untuk bertindak guna meredam fluktuasi nilai tukar rupiah agar kembali berada dalam situasi yang stabil.
Di sisi lain, lanjut dia, indeks bursa saham global yang kembali tertekan menambah sentimen negatif bagi bursa saham di dalam negeri.
"Sentimen negatif bursa saham global serta pelemahan atas rupiah membuka peluang bagi IHSG untuk kembali ke area negatif pada perdagangan saham Selasa ini," katanya.
Risiko eksternal lainnya, menurut dia, terkait masalah kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (Federal Reserve), situasi itu dapat mempengaruhi ekonomi di negara-negara berkembang salah satunya Indonesia.
Associate Derector Head of Research and Institutional Business PT Trimegah Securities Tbk, Sebastian Tobing menambahkan bahwa pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar AS menciptakan arus modal keluar.
"Depresiasi rupiah yang sudah cukup dalam dapat menjadi kekhawatiran bagi investor," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 239,65 poin (1,04 persen) ke 22.788,20, indeks Nikkei turun 345,95 poin (2,02 persen) ke 16.747,63, dan Straits Times melemah 35,18 poin (1,07 persen) ke posisi 3.259,70. (Antara)
Rupiah Dekati Rp13.000, Indeks Saham Turun Drastis
Doddy Rosadi Suara.Com
Selasa, 16 Desember 2014 | 10:19 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
26 November 2024 | 10:17 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 17:01 WIB
Bisnis | 16:33 WIB
Bisnis | 14:59 WIB
Bisnis | 14:47 WIB
Bisnis | 14:42 WIB