Suara.com - Kinerja perusahaan Bakrie di Bursa Efek Indonesia akan semakin terpuruk pada tahun depan. Kepala Riset Universal Broker, Satrio Utomo memprediksi, harga saham perusahaan Bakrie yang terdaftar di BEI akan mencapai titik nadir apabila manajemen perusahaan tidak bisa mengelola utang dengan baik.
“Ini semua sebenarnya tergantung dari kinerja perusahaan. Sebagian besar perusahaan Bakrie terlalu ekspansif dan utangnya tidak dikelola dengan baik. Sepertinya itu merupakan kebijakan dari perusahaan induk. Kalau mereka tidak mengubah kebijakan perusahaannya, maka harga sahamnya sulit untuk kembali bangkit,” kata Satrio ketika dihubungi suara.com melalui sambungan telepon, Rabu (10/12/2014).
Satrio menambahkan, saat ini harga saham perusahaan Bakrie sudah hampir mencapai titik nadir. Karena itu, perlu gebrakan yang besar agar harga sahamnya bisa kembali naik.
“Saat ini kan mereka tengah berupaya melakukan restrukturisasi dan juga penjadwalan ulang utang. Kalau itu berjalan lancar maka ada peluang untuk harga sahamnya naik lagi. Tetapi, keputusan Aburizak Bakrie yang adalah pemilik Grup Bakrie untuk menjadi oposisi akan membuat upaya meningkatkan harga saham di BEI semakin berat,” jelasnya.
Sebagian besar saham Bakrie yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia terus turun hingga di bawah Rp100 per lembar. Salah satunya adalah harga saham PT Bumi Resource yang sempat menembus level Rp77per saham.
2015, Saham Perusahaan Bakrie di BEI Makin Terpuruk
Doddy Rosadi Suara.Com
Rabu, 10 Desember 2014 | 09:18 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi
26 November 2024 | 12:35 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 11:48 WIB
Bisnis | 11:38 WIB
Bisnis | 11:30 WIB
Bisnis | 11:15 WIB
Bisnis | 10:17 WIB
Bisnis | 09:36 WIB