Suara.com - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengungkapkan, pencurian ikan dari laut Indonesia bisa mencapai Rp300 Triliun.
Hal itu dikemukakan Sofyan Djalil saat acara Rapat Kerja Kementerian Perhubungan di Jakarta, Selasa (9/12/2014).
Sofyan juga mengungkapkan, potensi perikanan di Indonesia sangat tinggi, tetapi justru dinikmati oleh nelayan asing yang menangkap hasil laut secara ilegal.
"Ada 6.000 kapal ikan, setengahnya adalah ilegal. Mereka curi ikan Rp300 triliun," ungkapnya.
Untuk itu, Sofyan menuturkan, Pemerintah akan fokus meningkatkan pendapatan sektor perikanan, dengan menindak tegas kapal nelayan ilegal. Dirinya optimistis sektor perikanan akan berkembang dalam waktu yang tidak terlalu lama.
"Dalam tempo dua tahun ke depan, sektor perikanan tumbuh. Kapal asing dan ilegal nggak ada. Arafuru sebagai lumbung ikan, nggak ada kapal ilegal sehingga cadangan ikan meningkat," tuturnya.
Dia juga menambahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin memberi bantuan kepada nelayan, akan tetapi dirinya menahan niat presiden, karena industri perikanan Indonesia belum sepenuhnya terbangun.
"Saya bilang ke Pak Presiden, jangan dulu beri bantuan ke nelayan. Sistem kita belum siap. Cold storage, industri pendukung, harus kita perbaiki," pungkasnya.