Indeks Dow Catat Rekor Tertinggi

Esti Utami Suara.Com
Sabtu, 06 Desember 2014 | 07:13 WIB
Indeks Dow Catat Rekor Tertinggi
Ilustrasi (suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Indeks Dow S&P 500 di Wall Street mencatat rekor baru pada Jumat (5/12/2014) atau Sabtu pagi waktu Indonesia barat, setelah laporan ketenagakerjaan AS menunjukkan pertumbuhan lapangan pekerjaan meluas pada November. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 58,69 poin (0,33 persen) dan ditutup pada posisi 17.958,79, melampaui rekor yang dicatat pada Rabu (3/12/2014).

Indikator pasar lebih luas indeks S&P 500 naik 3,32 poin (0,16 persen) pada 2.075,24, juga rekor penutupan baru, dan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 11,32 poin (0,24 persen) menjadi 4.780,76.

Indeks Dow mengakhiri minggu pertama Desember mendekati batas psikologis 18.000, setelah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan ada tambahan 321.000 pekerjaan pada November. Angka ini melebihi perkiraan dan merupakan pertumbuhan terbaik dalam tiga tahun terakhir. Meskipun demikian, pasar saham harus berjuang untuk menemukan arah sebelum mengikuti sektor keuangan yang lebih tinggi.

"Kurangnya kekuatan yang meluas menyusul laporan pekerjaan yang solid adalah refleksi sebuah kekhawatiran bahwa Fed mungkin akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan pasar," demikian analisa Briefing.com.

The Fed telah mengisyaratkan akan menaikkan suku bunga dana federal atau fed funds pada pertengahan 2015, tergantung pada kinerja ekonomi. Data ekonomi lainnya bervariasi. Defisit perdagangan AS menyempit menjadi 43,4 miliar dolar AS pada Oktober karena peningkatan ekspor, sementara pesanan pabrik turun untuk tiga bulan berturut-turut.

Saham-saham finansial mencetak kenaikan besar. Anggota Dow Goldman Sachs dan JPMorgan Chase masing-masing naik 1,8 persen dan 2,2 persen. Bank of America naik 2,7 persen.  Namun raksasa minyak, Chevronharus kehilangan 1,3 persen karena penurunan harga minyak.

Titan teknologi Apple jatuh 0,4 persen setelah media melaporkan bahwa gugatan "class action" atas iPod-nya kemungkinan gagal. Pengecer diskon Big Lots menukik 16,6 persen setelah melaporkan rugi bersih yang lebih luas dari perkiraan sebesar 3,4 juta dolar AS pada kuartal ketiga. Burger King Worldwide naik 0,4 persen setelah mengumumkan akan membeli jaringan kopi dan donat Kanada, Tim Hortons. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI