Wiliam Tanuwijaya, Menjual Mimpi Lewat Tokopedia

Doddy Rosadi Suara.Com
Jum'at, 28 November 2014 | 12:00 WIB
Wiliam Tanuwijaya, Menjual Mimpi Lewat Tokopedia
CEO Tokopedia, William Tanuwijaya. (Suara.com/Doddy Rosadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tokopedia menjadi perusahaan e-commerce yang paling banyak diperbincangkan dalam acara Startup Asia yang digelar di Jakarta pada Rabu (26/11/2014) hingga Kamis (27/11/2014) lalu. Dalam setiap diskusi yang dihadiri oleh para investor dan juga para ahli di bidang teknologi itu, Tokopedia menjadi buah bibir setelah perusahaan yang didirikan oleh Wiliam Tanuwijaya itu menerima investasi 100 juta dolar Amerika atau sekitar Rp1,2 triliun dari SoftBank dan Sequoia Capital.

Itulah investasi terbesar yang pernah diterima perusahaan e-commerce di Asia Tenggara. Tidak heran apabila Tokopedia menjadi primadona dalam ajang Startup Asia. Wiliam Tanuwijaya menjadi sosok yang diincar oleh jurnalis dari dalam dan luar negeri.

“Saya perlu waktu dua tahun untuk mewujudkan ide mendirikan Tokopedia. Ide itu muncul pertama kali pada 2007 dan baru pada 2009 terlaksana. Ini karena selama dua tahun itu saya sibuk menjual mimpi saya itu kepada sejumlah investor dan sulit untuk mencari investor yang mau menjadi pemodal bagi mimpi saya itu. Akhirnya, saya mengajukan proposal kepada bos saya,” kata Wiliam.

Kenapa dia mengajukan proposal kepada bosnya? Karena, William tahu bosnya itu punya uang untuk bisa mewujudkan impinya membangun Tokopedia, sebuah toko online di mana para penjual bisa mempromosikan barangnya kepada pembeli di dunia maya.

“Saya bilang kepada bos saya, bos, bisnis SMS Content yang kamu jalankan sekarang tidak punya masa depan. Saya punya tawaran yang lebih menarik yaitu membangun toko jual beli online. Kalau kamu mau menjadi investor, saya jamin toko online ini bisa sukses,” jelas Wiliam.

Wiliam mengatakan, perlu waktu lama untuk meyakinkan bosnya agar bersedia untuk menjadi calon investor untuk Tokopedia. Dia memulai Tokopedia dengan dana awal Rp2,5 miliar. Ketika itu, belum semua orang bisa melakukan transaksi di Tokopedia. Yang bisa hanya yang menerima ‘undangan’ dari Wiliam.  Meski demikian, Tokopedia memenangkan BubuAwards 2009 dengan kategori Corporate Awards E-Commerce Category.

Wiliam adalah lulusan dari Universitas Bina Nusantara. Namun, dia mengaku lebih banyak menghabiskan waktunya di kafe internet di dekat kampusnya itu. Karena, Wiliam adalah karyawan di kafe tersebut dan dia lebih senang berada di depan komputer di kafe itu dibandingkan di kampus. “Saya ini lulusan kafe internet di depan Bina Nusantara dan bukan lulusan Bina Nusantara,” kata Wiliam berseloroh.

Kenapa William tertarik untuk membuat sebuah toko jual beli online? Ternyata, itu semua berawal dari pertanyaan sejumlah angggota forum di mana Willam menjadi supermoderator.

“Saya menjadi supermoderator karena saya yang menghabiskan waktu paling banyak di depan internet. Mereka bertanya tentang pembelian barang di dunia maya, bagaimana bisa menjamin barang bisa diterima setelah mentransfer uang kepada penjual. Ternyata, masih banyak orang yang belum percaya dengan jual beli secara online. Ketika itulah saya terpikir untuk membuat toko online di mana semua transaksi tidak dilakukan secara langsung antara penjual dan pembeli tetapi harus melalui rekening penampung alias escrow account,” kata Wiliam.

Yang dimaksud dengan escrow account adalah, pembeli mentransfer uang dari transaksi pembelian itu ke rekening penampung. Apabila barang sudah diterima oleh pembeli, uang yang ada di rekening penampung itu akan ditransfer kepada penjual. Dengan demikian, kata William, pembeli bisa merasa aman dalam melakukan transaksi.

Wiliam menjelaskan, tidak mudah untuk bisa mencari penjual yang mau menjajakan dagangannya di Tokopedia. Setelah beberapa waktu, akhirnya Wiliam berhasil mendapatkan sekitar 70 penjual. Namun, tugas berikutnya adalah mencari pembeli. Karena, percuma ada penjual tetapi tidak ada orang yang mau membeli.

“Saya masih ingat, transaksi pertama di Tokopedia itu adalah penjualan kaus oblong. Sejak itu mulai banyak orang yang melakukan transaksi jual beli di Tokopedia,” jelasnya. Wiliam mengatakan, para penjual tidak dikenai biaya untuk memasang dagangannya di Tokopedia. Inilah yang membuat semakin banyak penjulan yang mempromosikan barangnya di perusahaan e-commerce tersebut.

Untuk menjamin kenyamanan pembeli, Wiliam juga menggandeng 9 perusahaan pengiriman nasional. Kata dia, Tokopedia membuat sistem yang bisa memantau pengiriman barang. Dengan demikian, pembeli bisa tahu sudah sampai di mana barang yang dibelinya itu.

Perlahan tapi pasti, transaksi di Tokopedia semakin banyak. 55 persen anggota di Tokopedia adalah perempuan dan sebagian besar transaksi adalah barang-barang yang berhubungan dengan perempuan. Sukses Tokopedia sebagai perusahaan e-commerce ternyata dipantau oleh perusahaan asing.  Bulan lalu, Tokopedia menerima dana investasi sebesar 100 juta dolar Amerika atau sekitar Rp1,2 triliun dari perusahaan Jepang, SoftBank dan Sequoia Capital. Itulah investasi terbesar yang pernah diterima perusahaan e-commerce di Asia Tenggara.

“Saya tidak ada rencana untuk membawa Tokopedia masuk ke bursa saham seperti yang dilakukan perusahaan internet asal Cina, Alibaba, paling tidak untuk 2-3 tahun lagi. Saya masih punya banyak rencana untuk mengembangkan Tokopedia,” ujarnya.

Lewat tangan dinginnya, Wiliam sukses membawa Tokomedia sebagai perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia. Mimpi Wiliam sepertinya sudah berhasil menjadi kenyataan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI