Buruh: Jokowi Tak Pikirkan Upah Buruh yang Rendah

Doddy Rosadi Suara.Com
Selasa, 25 November 2014 | 10:08 WIB
Buruh: Jokowi Tak Pikirkan Upah Buruh yang Rendah
Ilustrasi: Demo Buruh. (suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) menaruh harapan besar kepada Presiden Joko Widodo terkait tiga komitmennya yakni Upah Layak, Penghidupan Layak dan Kesejahteraan yang layak.

"Kami menaruh harapan besar terkait 3 komitmen itu agar segera diimplementasikan bukan sebatas wacana,” kata Presiden KSBSI Mudhofir, dalam keterangan pers yang diterima suara.com, Selasa (25/11/2014).

Lebih lanjut Mudhofir mengkritisi kebijakan Jokowi yang perlu dikoreksi, sebab masih ditemukannya rendahnya  upah buruh, banyaknya outsourching atau alih daya di mana-mana. Selain itu, kebijakan kontroversial terkait kenaikan harga BBM sangat berdampak pada buruh.   “Ternyata Pak Jokowi tidak punya skenario, kalau BBM naik ini buruh mau diapakan. Dengan situasi upah yang sangat rendah,ini yang tidak dipikirkan oleh pemerintah,” terang Mudhofir.

Mudhofir pun lantas mencontohkan, kewajiban negara harusnya menyediakan rumah di kawasan Industri guna memperingan buruh yang hanya menggantungkan satu bidang pekerjaan saja. Menyediakan transportasi bagi buruh. Pasalnya, kata Mudhofir, dari tahun ke tahun dari pemerintah sebelum-sebelumnya masih sebatas wacana dan dipertimbangkan.

“Harusnya diimplementasikan. Kita ingin kesetaraan, diskusi buruh maunya apa saja. Kami pun tidak menuntut hal yang gila-gila,” cetus Mudhofir.

Lebih jauh, Mudhofir pun menegaskan KSBSI akan mendukung Jokowi sepanjang kebijakannya pro terhadap rakyat miskin. “ Kami tetap akan dukung Jokowi asalkan pro terhadap buruh, tapi jika tidak maka kami akan melakukan perlawanan gerakan-gerakan yang besar,” tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI