Nelayan Dapat Bantuan dari Kementerian KUKM

Sabtu, 22 November 2014 | 19:29 WIB
Nelayan Dapat Bantuan dari Kementerian KUKM
Menkop UKM Puspayoga. (suara.com/Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah berencana memberikan insentif modal usaha kepada keluarga nelayan dan petani yang terkena dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Ditargetkan, 10.000 keluarga nelayan dan petani menjadi penerima bantuan modal usaha yang besaran maksimalnya 25 juta rupiah itu. Kemenkop UKM berharap, pemberian bantuan tersebut bisa segera dilaksanakan pada tahun 2015.

"Pemberian modal usaha tersebut menjadi upaya pemerintah mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat kenaikan harga BBM di samping berbagai program pemerintah lainnya. Antara lain dengan membuat Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Sejahtera," kata Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga di Gedung RRI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu(22/11/2014).

Selain itu, Kementerian Koperasi dan UKM juga akan membuat berbagai pelatihan kepada keluarga nelayan dan petani. Pelatihan tersebut akan disesuaikan dengan kondisi lingkungan di mana mereka tinggal. Bentuk pelatihan tersebut misalnya pelatihan bordir dan pelatihan otomotif.

"Itu usaha-usaha kita untuk keluarga nelayan dan keluarga petani," katanya.

Dia tidak memungkiri bahwa program semacam itu sudah pernah ada pada masa pemerintahan sebelumnya. Namun, yang terpenting adalah program tersebut bisa bermanfaat.

"Jadi, bermanfaat. Jangan sampai program-program itu hilang begitu saja," jelasnya.

Menurut dia, Kementerian Koperasi dan UKM akan berkoordinasi dengan Dinas Kementerian di masing-masing provinsi untuk menentukan kriteria penerima bantuan modal usaha tersebut. Saat ini, jumlah anggaran yang sudah ditetapkan Kemenkop UKM untuk tahun 2015 sebesar Rp1,4 triliun.

"Cukup lah. Kita kan bisa koordinasi dengan kementerian lain. Jadi, kita gak bisa kerja sendiri. Yang penting efektif dan efisien," tutupnya.

REKOMENDASI

TERKINI