Kapolri Jamin Keamanan Investor di Batam

Doddy Rosadi Suara.Com
Jum'at, 21 November 2014 | 10:05 WIB
Kapolri Jamin Keamanan Investor di Batam
Kapolri Jenderal Pol Sutarman (kanan) berbincang dengan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (kiri). [Antara/Andika Wahyu]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Sutarman menjamin keamanan bagi investor yang telah menanamkan modal di Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam pascabentrok anggota TNI Yonif 134 Tuah Sakti dan Brimob Polda Kepri.

"Kami menjamin Batam tetap kondusif dan aman bagi investor yang sudah memiliki usaha dan calon investor yang hendak berinvestasi," kata dia di Batam, Jumat, (21/11/2014).

Ia mengatakan, konflik antara anggota TNI Yonif 134 Tuah Sakti dengan Brimob Polda Kepri sudah selesai dan tidak akan ada lagi konflik-konfik lain.

"Silakan berinvestasi di Batam dengan tenang dan tidak usah terganggu dengan konflik yang terjadi. Kami menjamin keamanan di Batam," kata Sutarman.

Kapolri juga berpesan kepada Kepala Kesatuan dan Komandan Pasukan agar bisa mengendalikan anggota sebaik-baiknya agar suasana aman dan kondusif di Batam tetap terjaga sehingga investor merasa tenang dan terus menanamkan investasinya di Batam.

"Semua harus menjalin komunikasi sebaik-baiknya. Jangan sampai ada lagi tindakan yang mengakibatkan suasana tidak kondusif dan berdampak besar pada iklim investasi Batam," kata dia.

Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho sebelumnya mengatakan keamanan menjadi faktor utama investor asing menanamkan modalnya di Batam.

"Jika kondisi aman, akan membuat investor tidak segan-segan menanamkan modalnya di Batam. Namun jika banyak terjadi konflik dan kerusuhan, maka promosi yang kami lakukan agar investor masuk bakalan sia-sia," kata dia.

Selain itu, kata dia, kondisi yang tidak kondusif di Batam sering dimanfaatkan kawasan industri lain di luar negeri untuk menarik calon investor yang awalnya hendak masuk Batam atau yang sudah berusaha di Batam.

"Semua pihak harus sama-sama menjaga kondisi agar Batam menjadi pilihan utama investasi asing pada Kawasan Asia Pasifik," kata Djoko. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI