Ini Kriteria Dirjen Pajak Pilihan Menkeu

Laban Laisila Suara.Com
Rabu, 19 November 2014 | 00:39 WIB
Ini Kriteria Dirjen Pajak Pilihan Menkeu
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara ke Komisi Pemberantasan Korupsi, di Jakarta, Kamis (13/11/2014). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengharapkan Direktur Jenderal Pajak yang terpilih melalui seleksi jabatan bisa memenuhi target penerimaan pajak agar pemerintah dapat merealisasikan berbagai program pembangunan.

"Saya ingin memilih dirjen yang bisa membantu saya mencapai target, mudah-mudahan seleksi terbuka ini bisa membantu," katanya di Jakarta, Selasa (18/11/2014).

Bambang mengatakan, bahwa figur Direktur Jenderal Pajak juga harus memiliki jiwa kepempimpinan, serta memahami betul berbagai persoalan terkait dengan manajemen pajak agar tidak perlu lagi belajar.

"Lebih baik bila orang ini mengerti substansi dan punya 'leadership' yang bagus plus integritas dan bersih. Itu sangat penting bagi kondisi Direktorat Jenderal Pajak yang sedang menjadi sorotan," ujarnya.

Selain itu, Menkeu dalam seleksi terbuka ini akan meminta bantuan PPATK untuk mengecek rekening para calon direktur jenderal pajak, serta berkonsultasi dengan KPK terkait dengan rekam jejak dari para pelamar seleksi.

"Ini sudah dilakukan sejak lama, semua yang naik ke eselon II dan I, harus melalui 'screening' PPATK. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga membantu untuk meningkatkan 'governance' di keuangan dan integritas pejabatnya," jelasnya.

Selain jabatan Direktur Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan juga membuka seleksi terbuka untuk posisi Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi dan Teknologi Informasi, Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara, serta Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.

Menkeu memastikan seluruh posisi di eselon I nantinya akan dilakukan proses seleksi terbuka. Namun, untuk saat ini pemilihan baru dilakukan pada posisi jabatan yang benar-benar kosong dan butuh untuk diisi segera.

"Ke depan, pemilihan eselon I di Kemenleu akan begitu semua. Ini baru tahap pertama seleksi untuk yang kosong (jabatannya), nanti baru kita lihat lagi bagaimana kita membuka (pendaftaran) dan menyeleksi," ujarnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI