Suara.com - Tim reformasi tata kelola migas yang dibentuk oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral diharapkan bisa membasmi mafia migas. Pengamat energi dari Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro mengatakan, langkah pertama yang harus dilakukan oleh Faisal Basri yang ditunjuk sebagai Ketua Tim adalah memutus mata rantai impor BBM.
“Sama seperti ketika anda ingin membeli garmen apabila anda membelinya langsung ke perusahaan garmen maka harganya jauh lebih murah dibandingkan ketika membelinya di supermarket. Begitu juga dengan impor BBM. Karena itu, Faisal dan timnya harus memutus mata rantai yang terlalu banyak dalam impor BBM,” kata Komaidi kepada suara.com melalui sambungan telepon, Senin (17/11/2014).
Komaidi mengatakan, tim reformasi tata kelola migas itu nantinya akan mengidentifikasi masalah yang ada dalam pengelolaan migas dan memberikan rekomendasi kepada Kementerian ESDM.
“Saya tidak tahu apakah waktu 6 bulan yang diberikan kepada tim ini cukup atau tidak. Kita tunggu saja dan biarkan tim ini bekerja,” jelasnya.
Kemarin, Menteri ESDM Sudirman Said memutuskan untuk membentuk tim reformasi tata kelola migas dan menunjuk Faisal Basri sebagai ketua.
“Tim ini akan mencegah para pemburu rente dalam bisnis migas. Para pemburu rente inilah yang disebut mafia migas. Mereka punya kedekatan dengan pejabat dan juga pengambil keputusan. Ini yang harus dicegah,” katanya.
Ini yang Harus Dilakukan untuk Basmi Mafia Migas
Doddy Rosadi Suara.Com
Senin, 17 November 2014 | 07:06 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Bobby Berkelakar Jadi Menantu Mulyono, Ingat Lagi Kata Mendiang Faisal Basri
29 September 2024 | 21:04 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 09:20 WIB
Bisnis | 08:53 WIB
Bisnis | 08:44 WIB
Bisnis | 08:40 WIB
Bisnis | 06:44 WIB
Bisnis | 20:11 WIB
Bisnis | 19:40 WIB
Bisnis | 19:24 WIB