Suara.com - Pengamat minyak bumi dan gas, Hendrajit mengatakan harga bahan bakar minyak (BBM) bisa ditekan menjadi lebih murah jika pemerintah melakukan impor pembelian kebutuhan itu tanpa perantara pihak ketiga.
"Perusahaan itu seakan-akan jadi importir minyak padahal sebenarnya broker yang menyebabkan harganya melambung tinggi padahal jika membeli langsung akan lebih murah," kata Hendrajit di Jakarta, Sabtu, (15/11/2014).
Sejumlah kalangan menilai bahwa pihak ketiga itu merupakan perusahaan tempat korupsi untuk mendapatkan komisi dari ekspor-impor minyak dan sulit terkontrol karena berdomisili di luar negeri.
"Sudah rahasia umum perusahaan seperti itu dijadikan ajang korupsi dari ekspor-impor minyak dengan leluasa karena domisilinya yang jauh dan susah terkontrol bahkan Menteri BUMN waktu itu Dahlan Iskan mengetahui dan mengisyaratkan pembubarannya," kata Direktur Eksekutif Global Future Institute tersebut.
Hendrajit mengatakan janji Presiden Joko Widodo ketika masa kampanye yang akan memerangi mafia khususnya pada sektor minyak dan gas bumi yang sangat krusial harus diwujudkan dengan serius dan harus diupayakan agar tidak salah langkah.
"Saya pikir Presiden Joko Widodo harus serius dengan slogannya ketika kampanye untuk memerangi mafia terutama dalam bidang migas, jangan hanya sekadar menggeser orang lama dengan orang baru yang sesungguhnya mafia juga namun di sektor hilir," katanya. (Antara)
Broker yang Membuat Harga BBM Mahal
Doddy Rosadi Suara.Com
Minggu, 16 November 2014 | 00:10 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Update Harga BBM November 2024, dari Pertamina, Shell hingga Vivo Semua Naik?
03 November 2024 | 17:16 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 09:05 WIB
Bisnis | 09:00 WIB
Bisnis | 08:57 WIB
Bisnis | 06:13 WIB
Bisnis | 18:22 WIB