Suara.com - Pengamat ekonomi politik dari International Global Justice (IGJ), Hendrajit, menilai Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) telah menafikan amanat trisakti jika menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Ini kan seperti kepribadian ganda dari Jokowi, setiap kebijakan harusnya mengemban trisakti yang harus memprioritaskan anggaran-anggaran pro-rakyat," kata Hendrajit di Warung Daun Cikini Jakarta, Sabtu (15/11/2014).
Penghapusan subsidi BBM, kata dia, justru menafikkan kebutuhan publik. Bahkan mirip dengan kebijakan ekonomi yang dicanangkan negara neo-liberal.
Dia juga menilai bahwa rencana pemerintah melakukan realokasi subsidi BBM pada sektor-sektor lain masih belum cukup.
"Artinya, dia pada dasarnya patuh pada neo-liberal, tapi mengorbankan sektor yang memang keharusan subsidi," tutupnya.