Suara.com - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih berfluktuatif dan cenderung melemah. Posisi rupiah masih berputar di kisaran Rp 12.000. Data kurs tengah BI hari ini, rupiah berada di level Rp 12.205 per dolar Amerika.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengungkapkan, posisi rupiah saat ini dinilai lebih baik dibandingkan nilai tukar mata uang negara lain yang lebih tertekan terhadap dolar AS.
"Jadi jangan hanya melihat Indonesia tapi lihat negara lain, untuk saat ini trennya penguatan dolar terhadap seluruh mata uang dunia. Jadi bukan hanya mata uang rupiah yang melemah, " kata Mirza.
Mirza mencontohkan pelemahan beberapa mata uang di negara lain di posisi akhir minggu lalu. Indonesia mencatat penurunan 0,72%, Brasil 3,2%, Turki 1,6%, Jepang 2% bahkan secara year to date mata uang yen melemah hingga 8,7%.
"Indonesia dibanding posisi akhir tahun lalu flat karena sama-sama posisinya di kisaran Rp 12.000. Jadi lihat negara lain, ekonomi AS, suku bunga AS naik ini menyebabkan dolar menguat terhadap mata uang negara lain," tuturnya.
Menurut Mirza, pelemahan berbagai mata uang negara termasuk Indonesia dikarenakan perekonomian Ameria Serikat (AS) yang tengah membaik, khusunya dikabarkan suku bunga bank sentral AS The Fed akan naik tahun depan.
"Ekonomi AS menguat sedangkan Jepang dan Cina melemah, Eropa malah deflasi dan negara berkembang melemah, ekonomi AS sendirian menguat, kecenderungan suku bunga AS akan meningkat, tinggal dilihat apakah kuartal 1,2,3 tahun depan, tapi mengarah kuartal 2 dan 3," pungkasnya.
BI: Bukan Hanya Rupiah yang Melemah
Jum'at, 14 November 2014 | 11:02 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Kebijakan Presiden AS Terpilih Donald Trump Buat Jeblok Nilai Tukar Rupiah Hari Ini
09 Januari 2025 | 17:18 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 14:49 WIB
Bisnis | 13:51 WIB
Bisnis | 12:37 WIB
Bisnis | 10:34 WIB
Bisnis | 08:23 WIB
Bisnis | 08:05 WIB
Bisnis | 21:32 WIB