Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar Bank Investasi Infrastruktur Asia (Asian Infrastructure Investment Bank/AIIB) berkantor di Indonesia.
Keinginan itu, menurut Presiden Joko Widodo, telah ia sampaikan saat bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping di Beijing, Minggu (9/11/2014) pagi.
"Saya juga minta agar Asian Infrastructure Investment Bank kantornya harus di Indonesia, mengapa? Ya berarti ada aliran uang masuk ke kita sehingga pembiayaan-pembiayaan infrastruktur jangka panjang ada dananya ada uangnya karena itu menjadi rebutan hampir 20 negara," kata Presiden saat di atas Kereta Api Cepat Tianjin-Beijing, Cina, Minggu (9/11/2014)
AIIB merupakan prakarsa Cina guna memecah kelambanan dalam pembangunan infrastruktur di Asia Pasifik.
Prakarsa tersebut ditandatangai pada 24 Oktober 2014 lalu, dan diikuti oleh 21 negara. Indonesia dikabarkan akan bergabung dengan AIIB.
Menurut Presiden Jokowi, Indonesia akan berkontribusi ke AIIB Rp5 triliun yang akan dicicil setiap tahun.
"Tidak banyak karena 50 persen ditutup Cina kita hanya Rp5 triliun, itupun dicicil per tahun," kata Presiden menjawab pertanyaan wartawan terkait saham yang akan disetor Indonesia dalam AIIB. (Antara)