Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/10/2014), ditutup dengan penurunan lagi sebesar 22,98 poin didorong oleh investor yang kembali mengambil posisi lepas saham.
Indeks harga saham gabungan BEI ditutup turun sebesar 22,98 poin atau 0,46 persen ke posisi 5.001,30, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 4,81 poin atau 0,57 persen ke posisi 846,53.
Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan, pelaku pasar kembali mengambil posisi lepas saham seiring dengan munculnya spekulasi di pasar bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBBM) bersubsidi akan ditunda.
"Aksi jual pelaku pasar akibat spekulasi dan ketakutan bahwa kenaikan harga BBM akan ditunda dari sebelumnya November tahun ini," katanya.
Selain itu, lanjut dia, susunan kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang dinilai kurang memuaskan bagi investor menambah sentimen negatif sehingga membuat IHSG BEI kembali bergerak terkoreksi.
"Namun, secara teknikal kami melihat penurunan indeks BEI masih di batas level yang aman," katanya.
Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 191.945 kali dengan volume mencapai 3,23 miliar lembar saham senilai Rp3,50 triliun. Tercatat efek yang mengalami penguatan sebanyak 112 saham, turun sebanyak 183 saham, dan tidak bergerak nilainya atau stagnan 97 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 377,13 poin (1,63 persen) ke 23.520,36, indeks Nikkei turun 58,81 poin (0,38 persen) ke 15.329,91, dan Straits Times melemah 12,08 poin (0,37 persen) ke posisi 3.214,03. (Antara)