Gubernur BI Dorong Jokowi Segera Naikkan Harga BBM

Doddy Rosadi Suara.Com
Jum'at, 24 Oktober 2014 | 15:17 WIB
Gubernur BI Dorong Jokowi Segera Naikkan Harga BBM
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kanan). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mendorong Presiden Joko Widodo menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang hingga sekarang membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

BI menyambut baik apabila kenaikan harga BBM bersubsidi direalisasikan pemerintah sehingga dapat meminimalisir tekanan subsidi dalami APBN dan memberi ruang fiskal yang lebih besar, " katanya di Jakarta, Jumat, (24/10/2014).

"Kalau seandainya tidak jadi menaikkan harga BBM, tentu akan berdampak kurang baik karena masyarakat sudah memperhitungkan aspek kenaikan harga BBM pada 2014," ujar Agus.

Agus menuturkan, masih terus mencermati perkembangan wacana kenaikan harga BBM tersebut. BI sudah melakukan perhitungan dan simulasi dampak kenaikan harga BBM terhadap laju inflasi sesuai dengan tingkatan besaran harga BBM yang dinaikkan.

Namun, Agus masih enggan menjelaskan kemungkinan ada penyesuaian tingkat suku bunga acuan (BI rate) atau tidak apabila harga BBM bersubsidi jadi dinaikkan oleh pemerintah.

"Kalau belum kita tunggu dulu, nanti saya baru bisa sampaikan pandangan kita kalau sudah putus (dinaikkan)," kata Agus.

Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, apabila harga BBM bersubsidi naik Rp3000 per liter, kontribusi terhadap inflasi sekitar 3-3,5 persen. Namun, hal tersebut akan tergantung pada second round effect dan third round effect.

Menurut Perry, efek putaran pertama kenaikan harga BBM akan menyumbang inflasi 1,5 persen. Sedangkan efek putaran kedua tergantung pada tarif angkutan dalam kota dan lainnya.

"Perkiraan kami sekitar 3-3,5 persen itu menghitung second dan third round effect," kata Perry.

Ia menambahkan, dampak kenaikan harga BBM biasanya terasa pada tiga bulan pertama dan pada bulan keempat akan kembali normal. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI