Pembangunan Giant Sea Wall Merusak Lingkungan

Doddy Rosadi Suara.Com
Jum'at, 24 Oktober 2014 | 13:09 WIB
Pembangunan Giant Sea Wall Merusak Lingkungan
Salah satu nelayan yang menolak Giant Sea Wall. (Antara/Wahyu Putro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menolak rencana pembangunan bendungan raksasa di Muara Angke, Jakarta Utara, karena dapat merusak lingkungan dan mematikan usaha nelayan.

"Itu sikap kami, dari hasil advokasi dan investigasi terkait rencana pelaksanaan mega proyek itu," kata Direktur Eksekutif Walhi DKI Jakarta Puput TD Putra di Jakarta, Jumat, (24/10/2014).

Ia menambahkan reklamasi di sekitar pesisir untuk kepentingan pembangunan tanggul raksasa itu akan merusak lingkungan dan menghilangkan jejak sejarah kawasan neyalan di Muara Angke.

Ribuan nelayan juga akan kehilangan mata pencahariannya akibat reklamasi pesisir. "Ini permasalahan serius yang harus dipertimbangkan pemerintah," ujarnya.

Walhi memiliki dokumen tentang rencana pembangunan tanggul raksasa yang dikenal Jakarta Giant Sea Wall itu.

Proyek itu diperkirakan menelan anggaran Rp500 triliun itu hingga sekarang belum diketahui kapan akan dilaksanakan.

Bahkan nelayan-nelayan di sekitar Muara Angke juga tidak mengetahui rencana pembangunan bendungan raksasa itu. Kemungkinan itu dilakukan pemerintah untuk menghindari polemik akibat penolakan.

"Pihak yang terlibat dalam pembangunan tanggul itu Pemerintah Pusat, Pemerintah DKI Jakarta dan pihak swasta," ujarnya.

Puput mengatakan Walhi bersama nelayan akan menggelar aksi unjuk rasa di Muara Angke pada 1-2 Oktober menolak rencana pelaksanaan proyek tersebut.

"Kalau ingin membangun bendungan atau apa pun itu, harus mengedepankan pelestarian ekologi dan lingkungan. Jangan hanya melihat dari aspek proyeknya semata," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI