Suara.com - Anda pasti pernah mencari berita di Google News atau mengirimkan surat elektronik dengan Google Mail atau mencari jalan dengan bantuan Google Maps? Semua fasilitas yang ada di Google itu lahir dari tangan seorang perempuan bernama Marissa Mayer.
Pada 1999, Mayer menerima panggilan kerja di Google. Jangan bayangkan Google ketika itu seperti Google sekarang yang sudah menjadi raksasa internet. Saat diwawancarai oleh Larry Page dan Sergei Brin, Google baru mempunyai 19 orang karyawan. Dan, Mayer merupakan karyawan ke-20 serta menjadi arsitek dari sejumlah produk yang identik dengan Google.
Marissa Mayer lahir pada 30 Mei 1975 di Wausau, Wisconsin, Amerika Serikat. Dibesarkan di sebuah kota kecil, Mayer menjalani masa kanak-kanaknya seperti anak kecil pada umumnya. Dia mengikuti les balet dan juga ski es dan menyukai brownies. Ketika mulai bersekolah, Mayer jatuh cinta kepada pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan.
Saat memasuki sekolah menengah, Mayer sempat bekerja di sebuah toko ritel. Dia bisa mengingat kode nomor dari produk yang dijual di toko itu. Mayer sempat berpikir akan menjadi dokter. Namun, ketika memasuki perguruan tinggi, dia mulai suka dengan komputer dan meraih gelar Sarjana Ilmu Pengetahuan dan Sarjana Komputer. Dia langsung mendapatkan 14 tawaran kerja ketika lulus kuliah.
Tawaran ke-14 itu datang dari Google. Wawancara itu dilakukan dengan santai. Larry dan Sergey duduk di meja pingpong saat mewawancarai Mayer. Proses wawancara berjalan lancar dan Mayer diterima menjadi karyawan ke-20 Google.
Selama bekerja di Google, Mayer bertanggung jawab dalam pembuat sejumlah produk perusahaan internet itu. Dari produk-produk yang sukes, sebagian besar adalah buatan Mayer. Mulai dari Google Maps, Google Earth, Street View, Google News dan juga Google Mail. Bukan itu saja, Mayer juga bertanggung jawab atas doodle (logo yang biasa muncul sesuai dengan hari libur atau event tertentuI di halaman depan Google.
Selama hampir satu dekade, Mayer membesarkan Google dengan etos kerja yang tinggi, mata yang tajam untuk hal-hal yang rinci dan juga visinya. “Saya membantu membuat Google tetapi saya tidak suka berbicara tentang apa saja yang sudah saya capai. Menurut saya, yang paling penting adalah apa yang akan terjadi berikutnya,” kata Mayer.
Apa yang terjadi berikutnya ternyata membuat Silicon Valley, kompleks tempat perusahaan besar di Amerika, terkejut. Pada Juli 2012, Mayer ditunjuk menjadi Chief Executive Officer Yahoo, sebuah perusahaan yang tengah 'berdarah-darah'. Saham Yahoo di pasar modal tengah menurun, banyak karyawan yang di PHK dan pemasukan yang melambat.
Ketika itu, Mayer menjadi CEO kelima yang direkrut Yahoo dalam lima tahun terakhir. Dia menjadi satu dari 20 perempuan yang menjadi bos di perusahaan yang masuk dalam daftar Fortune 500. Mayer mengikuti jejak mantan CEO Hewlett-Packard Carly Fiorina dan mantan CEO eBay, Meg Whitman.
Tidak banyak yang yakin Mayer bisa sukses mengangkat kembali Yahoo dalam persaingan di dunia internet. Sebelum kedatangannya, Yahoo sudah ‘dicoret’ dari persaingan di dunia internet. Akan tetapi, tangan dingin Mayer secara perlahan tapi pasti mulai membuat Yahoo bangkit dari 'kematian'.
Salah satu gebrakan yang dilakukan oleh Mayer adalah meluncurkan ulang aplikasi berbagi foto, Flickr serta melakukan pembaharuan kepada Yahoo Mail. Langkah yang diambil Mayer itu mulai menuai pujian. Dia kembali membuat gebrakan dengan mengakuisisi Tumblr, laman media sosial yang tengah digandrungi oleh anak muda.
Pembelian Tumblr sekaligus menuntaskan permasalahan demografi usia pengguna Yahoo sekaligus muncul dengan tampilan yang lebih cool. Pada 2005, Mayer kembali membuat kejutan dengan membeli 40 persen saham Alibaba, perusahaan e-commerce terbesar di Cina.
Banyak yang mencibir keputusan Mayer menghamburkan uang untuk membeli saham perusahaan yang tidak ternama dan belum mempunyai prospek yang jelas. Namun, perjudian yang dilakukan Mayer baru membuahkan hasil pada 2014. Ketika Alibaba masuk ke pasar modal dan menawarkan saham perdana atau IPO, Yahoo ikut meraup keuntungan besar. Tidak tanggung-tanggung, Yahoo kecipratan 10 miliar dolar Amerika dari IPO yang dilakukan Alibaba.
Laba bersih Yahoo pada kuartal ketiga tahun ini melonjak drastis menyusul penjualan saham perusahaan internet Cina, Alibaba. Berdasarkan keterangan tertulis Yahoo pada Selasa (21/10/2014), laba bersih melonjak menjadi 6,8 miliar dolar Amerika atau hampir Rp84 triliun.
Dari jumlah tersebut, sekitar 6,3 miliar dolar Amerika berasal dari penjualan saham Alibaba. Tangan dingin Mayer terbukti berhasil membangkitkan Yahoo – yang sudah dicoret dari persaingan dunia internet pada 2012 – dari ‘kematian.’ (BusinessInsider/Bloomberg/AP)
Perempuan yang Membangkitkan Yahoo dari Kematian
Doddy Rosadi Suara.Com
Jum'at, 24 Oktober 2014 | 11:29 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Ulasan Buku Hidup Damai Tanpa Insecure, Belajar Mencintai Diri Sendiri
22 November 2024 | 13:10 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI