Konsumerisme Hadang Pertumbuhan Industri Asuransi

Esti Utamiadmin Suara.Com
Rabu, 22 Oktober 2014 | 17:59 WIB
Konsumerisme Hadang Pertumbuhan Industri Asuransi
Ilustrasi asuransi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Budaya konsumerisme dinilai sebagai penghalang berkembangnya industri asuransi di Indonesia. Bentuknya yang tak terlihat dan manfaat yang tak bisa langsung dirasakan membuat banyak warga Indonesia merasa belum  membutuhkan sebuah asuransi.

"Asuransi itu kan barang tidak terlihat. Jadi banyak yang lebih memilih membeli iPhone 6 dibandingkan membeli asuransi," ujar Chief Distribution Officer PT. Sun Life Financial Indonesia, Elin Waty, di Jakarta, Rabu (22/10/2014).

Perkembangan kelas menangah yang semakin pesat pun, lanjutnya, tidak memberikan pengaruh besar terhadap industri asuransi.
Karena sebagian besar warga yang 'naik kelas' tersebut lebih memilih untuk memoles penampilan.

"Maunya memperbaiki taraf hidup dulu, jalan-jalan dulu, beli baju bagus dulu," katanya.

Selain itu, stigma bahwa membayar polis asuransi mahal pun masih beredar di masyarakat. Padahal menurut Elin, produk asuransi beragam dengan berbagai pilihan harga.

Sementara itu, President Director PT. Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) dan Country Manager Sun Life Financial Group di Indonesia, Eddy Belmans optimistis industri asuransi di Indonesia akan terus berkembang.

Dia menyebut, industri asuransi 'memulai' dengan angka yang tidak besar yakni 10 juta pemegang polis asuransi.

"Dan jelas, angka tersebut masih akan berkembang. Di Indonesia sendiri potensinya masih besar," katanya. (Deny Yuliansari)

REKOMENDASI

TERKINI