‘Euforia’ yang melanda investor pasar modal terkait pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode 2014-19 sudah berakhir. Ini membuat Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia hanya naik tipis 11,5 poin atau 0,23 persen ke posisi 5.040,532.
Kepala riset Indosurya Sukuritas, William Surya Wijaya mengatakan, posisi IHSG pada sesi penutupan perdagangan merupakan bukti bahwa pergerakan indeks saham tidak bisa tergantung dengan euforia. Meski demikian, William tetap optimistis IHSG akan terus menguat dalam beberapa hari ke depan karena mulai melemahnya dolar Amerika.
“Hari ini dolar Amerika sudah mulai turun meski masih berada di level Rp12.000. Namun, saya yakin dolar Amerika akan terus turun dalam 1-3 minggu ke depan. Penurunan dolar Amerika ini justru akan menguntungkan pasar modal karena aka nada dana yang masuk kembali,” kata William kepada suara.com melalui sambungan telepon, Senin (20/10/2014).
William mengatakan, investor asing juga sudah melakukan aksi beli dengan nilai Rp700 miliar pada perdagangan hari ini. Kata dia, IHSG masih melanjutkan technical renound yang terjadi sejak akhir pekan lalu.
Di sepanjang perdagangan hari ini, volume perdagangan mencapai 5,4 miliar lot saham dengan nilai transaksi Rp7,5 triliun dan frekwensi 241.514. Ada 181 saham yang naik, 122 saham turun dan 77 saham tidak berubah.
Sejumlah saham yang naik antara lain Matahari Putra Prima Tbk, Telekomunikasi Tbk dan Multipolar Tbk. Sedangkan saham yang turun antara lain PP London Sumatera Indonesia Tbk, Summarecon Agung Tbk dan Lippo Karawaci Tbk.