IHSG di BEI Melonjak Tajam, Dekati Level 5.100

Doddy Rosadiadmin Suara.Com
Senin, 20 Oktober 2014 | 09:28 WIB
IHSG di BEI Melonjak Tajam, Dekati Level 5.100
Layar perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. (suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Investor di pasar modal dilanda euforia menjelang pelantikan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-19. Pada sesi pembukaan perdagangan, Senin (20/10/2014) pagi, Indeks Harga Saham Gabungan melonjak tajam 64 poin atau 1,28 persen ke posisi 5.093.

Kepala Riset Universal Broker, Satrio Utomo mengatakan, investor merespon positif pelantikan Jokowi-JK dengan melakukan aksi beli saham. Selain itu, tren positif dari bursa regional juga menjadi faktor lain yang membuat IHSG melonjak drastis.

“Kalau kita lihat memang pada awal perdagangan terjadi lonjakan IHSG yang cukup tajam dan hampir mendekati level 5.100. Ini karena sentimen positif dari bursa regional di mana DowJones sudah mengakhiri pelemahan. Selain itu, pelantikan Jokowi-JK juga membuat investor melakuka aksi beli saham,” kata Satrio kepada suara.com melalui sambungan telepon, Senin (20/10/2014).

Satrio mengatakanm IHSG kemungkinan akan berada di posisi ressistance 5.107-5.124. Dia mengaku belum yakin IHSG akan terus bertahan di zona hijau hingga sesi penutupan nanti sore. Karena, pelaku pasar biasanya akan melakukan aksi profit taking (ambil kentungan) apabila IHSG melonjak terlalu drastis.

“Dari pengalaman sebelumnya, ketika pemilu presiden dan pengumuman MK tentang sengketa pilpres, IHSG naik drastis dan pada sesi penutupan justru turun karena aksi profit taking,” jelasnya.

Pada sesi perdagangan Senin pagi, volume perdagangan 807 juta lot saham dengan nilai transaksi Rp1,1 triliun dan frekwensi 34.461 kali. Ada 171 saham naik, 29 saham turun dan 44 saham tidaj berubah.

Sejumlah saham yang naik antara lain Bank Rakyat Indonesia, Telekomunikasi Indonesia dan Adhi Karya. Sedangkan saham yang turun antara lain Siloam Internasional Hospitals, Adira Dinamika Multi Finance dan Indomobil Sukses Internasional.

REKOMENDASI

TERKINI