Suara.com - Berita yang menyebutkan seorang petugas kesehatan terdiagnosa Ebola dan terbang dengan pesawat komersial bersama 132 penumpang lainnya telah menimbulkan kepanikan di bursa saham Amerika.
Saham sejumlah maskapai penerbangan anjlok sebesar 4-6 persen. Perawat itu terbang dengan mengunakan maskapai Frontier Airlines dari Cleveland menuju Dallas Fort Worth. Saham Republik Airways Holdings yang merupakan pemilik Frontier anjlok 4 persen.
Ketika tengah di dalam pesawat, petugas kesehatan itu tidak memperlihatkan tanda-tanda terkena virus Ebola. Saat ini, maskapai itu tengah mewawancarai penumpang lain yang ada di penerbangan itu dan memonitor kesehatan mereka untuk mengecek kemungkinan tertular virus mematikan itu.
Sejak kasus pertama Ebola terdiagnosa di Amerika Serikat, bulan lalu, perhatian lebih terfokus kepada penumpang dari Afrika Barat, tempat asal epidemic itu. Korban pertama adalah seorang warga Liberia yang terbang dari Dallas Forth West Internastional dengan menggunakan pesawat United Airlines.
Kasus ini membuat petugas bandara melakukan pemeriksaan kesehatan kepada penumpang yang berasal dari Afrika Barat. Bandara Dallas Fort Worth Internasional menangani 165 ribu penumpang setiap harinya atau 60 juta penumpang per tahun. Maskapai di bandara itu melayani penerbangan domestik dan luar negeri. (NYDailynews)