IHSG Melemah, Rupiah Menguat ke Posisi Rp12.187 per Dolar

Esti Utami Suara.Com
Kamis, 16 Oktober 2014 | 11:23 WIB
IHSG Melemah, Rupiah Menguat ke Posisi Rp12.187 per Dolar
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Kamis (16/10/2014) pagi dibuka melemah 29,64 poin atau 0,60 persen ke posisi 4.933,29 mengikuti sentimen negatif pada bursa-bursa saham global, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 6,07 poin (0,72 persen) ke posisi 833,04.

"Indeks BEI bergerak melemah seiring dengan bursa saham global didorong kekhawatiran memburuknya ekonomi Eropa dan juga data penjualan ritel AS yang berada di bawah estimasi," kata Analis Samuel Sekuritas Tiesha Narandha Putri di Jakarta.

Ia menambahkan bahwa harga minyak dunia yang pagi ini masih tertekan sekitar 0,6 persen akan berdampak negatif bagi saham-saham komoditas di dalam negeri.

"Kami melihat penurunan harga minyak dunia itu masih akan menyebabkan saham komoditas 'underperform'," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, pelemahan IHSG BEI dapat tertahan dimana pelaku pasar mengekspektasikan adanya katalis positif setelah pelantikan Presiden-Wakil Presiden RI terpilih nanti pada 20 Oktober 2014.

"Rencananya Jokowi akan mengumumkan nama-nama menteri satu hari setelah pelantikan," katanya.

Sedangkan nilai tukar Rupiah Kamis pagi menguat 39 poin menjadi Rp12.187 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.226 per dolar AS.

"Dolar AS bergerak melemah terhadap mayoritas mata uang utama dunia menyusul kondisi pasar keuangan global dicemaskan oleh melambatnya tingkat pertumbuhan dan inflasi," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta.

Ia menambahkan bahwa koreksi yang terjadi pada dolar AS juga seiring dengan ekpsektasi pelaku pasar uang bahwa kenaikan suku bunga AS (Fed rate) akan mundur hingga Desember 2015, dari perkiraan sebelumnya pada pertengahan tahun depan.

"Investor di pasar uang nampaknya melepas posisi dolar AS, dan mengambil sikap 'wait and see'," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI