Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia ditutup menguat tipis sebesar 9,52 poin (0,19 persen) ke posisi 4.922,58, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik 3,04 poin (0,37 persen) ke posisi 831,34.
"Indeks BEI mencatatkan penguatan tipis seiring dengan aksi beli saham secara selektif setelah mengalami koreksi cukup dalam pada perdagangan hari sebelumnya (Senin, 13/10/2014) sebesar 1,01 persen," kata Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada.
Meski demikian, lanjut dia, investor saham masih cenderung menahan untuk masuk secara agresif ke pasar menyusul masih adanya sentimen perlambatan ekonomi dunia. Beberapa data ekonomi negara-negara di kawasan Euro mengalami perlambatan pertumbuhan.
"Kondisi itu dikhawatirkan mengganggu perbaikan ekonomi di kawasan lainnya," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar saham juga masih terlihat waspada menanti serangkaian laporan keuangan perusahaan tercatat atau emiten pada kuartal III 2014 yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut dalam berinvestasi.
Analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan bahwa secara teknikal IHSG BEI masih dapat tertahan di atas level psikologis 4.900 poin, kondisi itu diharapkan dapat menjadi sentimen bagi indeks BEI untuk melanjutkan kenaikan.
"Bila indeks BEI dapat menembus level 4.992 poin maka ada kesempatan untuk mengakhiri tren pelemahan," katanya.
Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 184.146 kali dengan volume mencapai 2,68 miliar lembar saham senilai Rp3,61 triliun. Tercatat, efek yang mengalami penguatan sebanyak 149 saham, turun sebanyak 139 saham, dan tidak bergerak nilainya atau stagnan 111 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 95,41 poin (0,41 persen) ke 23.047,97, indeks Nikkei turun 364,04 poin (2,38 persen) ke 14.936,51 dan Straits Times melemah 7,75 poin (0,24 persen) ke posisi 3.194,40. (Antara)