Suara.com - Indonesia berpotensi menciptakan 21 juta lapangan kerja baru yang layak. Ini menyusul kondisi industri manufaktur di Cina yang menurun akibat perlambatan perekonomian negara tersebut.
Penasihat senior lembaga kajian kebijakan publik Transformasi, Jonathan Pincus mengatakan, Cina selama ini menjadi negara yang mendomninasi sektor manufaktur dunia. Kata dia, perlambatan ekonomi Cina akan membuat industri manufaktur akan hengkang dan pindah ke negara lain, termasuk Indonesia.
"Jika 7% saja manufaktur dari Cina pindah ke Indonesia, maka akan ada 21 juta lapangan kerja baru. Pertumbuhan ekonomi dua digit pun akan berhasil dicapai," kata Jonathan saat peluncuran buku Pilihan Ekonomi yang Dihadapi Presiden Baru, di Jakarta, Kamis (9/10/2014).
Dia menambahkan, sejak tahun 1995, sektor manufaktur padat karya di Indonesia yang mestinya mampu menyerap tenaga kerja, tidak pernah tumbuh dalam pangsa pasar manufaktur global. Hal tersebut ditandai dengan sektor manufaktur Indonesia dinilai tertinggal dibandingkan dengan Cina, Vietnam, India, Thailand, bahkan Bangladesh.
"Kalau pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla gagal mengatasi masalah ini, akan sangat berbahaya," ungkapnya.