Suara.com - Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto menyatakan, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa menembus angka 7% dari pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada kisaran 5%. Kata Kuntoro, untuk merealisasikan hal tersebut, Indonesia memerlukan investasi sekitar Rp 6.000 triliun hingga 5 tahun ke depan. Investasi itu untuk membangun berbagai infrastruktur.
"Pertumbuhan ekonomi bisa 7%. Tapi diperlukan dana infrastruktur Rp 6.000 triliun," kata Kuntoro Mangkusubroto usai pertemuan tertutup bersama kepala daerah dan pejabat pemerintahan di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (6/9/2014).
Kuntoro mengungkapkan, dana tersebut diperoleh dari sumber dari skema kerja sama pemerintah-swasta ( Public Private Partnership), alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), dan creative financing (obligasi pemerintah).
"Bisa 50% swasta, 20% dari APBN, dan 30% creative funding ," ungkapnya.
Dia menuturkan, dari dana tersebut nantinya dipakai untuk membiayai sektor infrastruktur seperti kilang minyak ( refinery ), komunikasi, jalan tol, pelabuhan, jalur kereta, hingga bandara, dan prioritas 5 tahun ke depan yaitu sektor transportasi dan telekomunikasi.
"Dana tersebut untuk membiayai berbagai infrastruktur dengan prioritas transportasi dan telekomunikasi," pungkasnya.