Suara.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meminta diberi peluang untuk membangun dan menggarap pelabuhan pariwisata sebagai tempat transit bagi yacht atau kapal pesiar yang akan melancong ke berbagai destinasi potensial di Tanah Air.
"Beri kami peluang termasuk anggaran untuk menyiapkan pelabuhan pariwisata sehingga yacht-yacht dari luar negeri punya infrastruktur yang nyaman untuk bisa masuk ke Indonesia," kata Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif, dan Event Kemenparekraf Achyaruddin di Jakarta, Sabtu, (4/10/2014)
Ia mencontohkan jika kementeriannya diberi anggaran khusus Rp100 miliar saja per tahun maka sudah bisa membuat pelabuhan pariwisata sebanyak 10 titik sehingga dalam tiga tahun saja hampir seluruh titik-titik singgah potensial bagi yacht rampung digarap.
Achyaruddin mengaku tidak akan mengambil kewenangan Kementerian Perhubungan untuk membangun dan menggarap pelabuhan yang sudah diatur dalam peraturan resmi.
"Yang kami minta cuma dikasih kesempatan untuk membangun marina sebagai titik singgah yacht bukan pelabuhan besar seperti yang sudah diatur peraturan legal itu," katanya.
Pihaknya sendiri saat ini sudah memiliki 38 titik singgah sederhana yang telah disinggahi yacht-yacht asing dan telah diinformasikan kepada yachter dunia.
"Tapi kami informasikan kepada mereka bahwa titik singgah ini jangan dianggap kita bisa mendapatkan semua yang kita bayangkan ada di sini. Masih serba terbatas tapi lumayan bisa disinggahi," katanya.
Pihaknya bahkan sudah melatih masyarakat setempat sebagai guide dan membekali mereka dengan kemampuan bahasa dan hospitality sehingga bisa memfasilitasi wisatawan yacht yang singgah.
Kementeriannya bahkan telah mendorong pemerintah daerah setempat untuk turut serta mengorganisir potensi itu. (Antara)