Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia masih belum bisa bangkit. Pada sesi penutupan perdagangan Jumat (3/10/2014) siang, IHSG turun 62 poin ke level 4.937. Dengan demikian, IHSG sudah anjlok 200 poin dalam dua hari. Aksi jual yang dilakukan investor asing membuat IHSG semakin tertekan.
‘Potensi indeks BEI naik masih cukup terbuka setelah mengalami koreksi pada hari sebelumnya (Kamis, 2/10)," kata Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya.
Menurut dia, secara teknikal indeks BEI sudah menyentuh level batas bawah di kisaran 4.989-5.002 poin sehingga potensi untuk kembali menguat cukup terbuka meski dalam kisaran yang terbatas.
"Namun, penguatan indeks BEI dapat tertahan jika pelaku pasar saham asing kembali melakukan aksi lepas saham pada hari ini," katanya.
Sementara itu, Analis Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan bahwa laju IHSG berpeluang masih melanjutkan pelemahannya jika tidak ada sentimen positif dan laju bursa saham global.
Ia menambahkan bahwa sejumlah bursa saham global menunjukkan penurunan, data-data ekonomi Eropa yang masih melambat hingga banyaknya pemberitaan yang bernada negatif terhadap hasil sidang pemilihan susunan DPR menjadi salah satu faktor tekanan bagi indeks BEI.
"Meski kami mencoba mengesampingkan sentimen dari hasil sidang tersebut terhadap imbas ke pasar namun, secara psikologis tentu lebih mempengaruhi 'mood' pelaku pasar untuk bertransaksi," katanya. (Antara)