Suara.com - Pemerintah menyarankan masyarakat untuk puasa konsumsi BBM subsidi pada hari Sabtu dan Minggu. Wakil Menteri Energi Sumbber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo menegaskan, puasa konsumsi BBM subsidi ini sebagai upaya agar kuota BBM bersubsidi sebesar 46 juta kiloliter cukup hingga akhir tahun.
Menurut Susilo, tanpa adanya gerakan puasa di akhir pekan, konsumsi BBM bersubsidi tahun ini akan melebihi dari jatah yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015.
“Belum ada pengendalian yang ampuh untuk menekan konsumsi BBM bersubsidi. Ya itung-itungannya saja juga sudah jelas (konsumsi lebihi kuota), Mau dikawal, kalau tetap saja ada yang nyelundup mau diapain?," kata Susilo, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (2/10/2014).
Susilo menuturkan, cara untuk menjaga kuota BBM bersubsidi agar bisa tercukupi hingga akhir tahun, yaitu dengan meniadakan BBM bersubsidi saat Sabtu dan Minggu.
"Kecuali kalau dilarang misalkan seperti yang saya sampaikan. Kalau tiap sabtu minggu puasa subsidi. BBM subsidi tidak dijual selama weekend. Weekend kan orang pada jalan-jalan. tidak ke kantor. tidak dijual, nah saya yakin bisa," tuturnya.
Akan tetapi, Susilo menambahkan, cara tersebut akan menimbulkan risiko yang harus dihadapi yaitu, antrean pengisian BBM bersubsidi di luar hari libur tersebut.
"Lho itu risiko dong. Orang minta hemat, kalau mau nggak ngapai ngapain, lho kan tadi bertanya bagaimana caranya. Itu dilarang jual BBM weekend," pungkasnya.