Suara.com - Sebagai negara maritim, Indonesia mempunyai potensi bisnis sektor perikanan yang sangat besar. Namun, potensi tersebut belum mampu dimanfaatkan secara optimal.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan, nilai potensi ekonomi kelautan Indonesia diperkirakan mencapai Rp3.000 triliun per tahun.
Kata dia, potensi itu meliputi, perikanan 32 miliar dolar Amerika, wilayah pesisir 56 miliar dolar Amerika, bioteknologi 40 miliar dolar Amerika, wisata bahari 2 miliar dolar Amerika, minyak bumi 21 miliar dolar Amerika, dan transportasi laut 20 miliar dolar Amerika.
"Namun sayangnya, nilai aktivitas ekonomi pada tahun lalu hanya mampu mencapai Rp 291,8 triliun," kata Sharif di Hotel Ritz Carlton dalam acara 'Ocean Investment Summit 2014' di Hotel Rizt Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (1/10/2014).
Ia juga mengungkapkan, ukuran ekonomi sektor perikanan diperkirakan mencapai Rp337 triliun. Sharif menyebut, 10 tahun lalu, nilai aktivitas ekonomi perikanan masih di bawah Rp50 triliun dengan kenaikan rata-rata Rp4,4 triliun hingga Rp7,4 triliun per tahun.
"Sektor kelautan dan perikanan menjadi salah satu unggulan baru di Indonesia yang realistis, dengan permintaan komoditas produk kelautan yang kian meningkat," ungkapnya.
Sharif menuturkan, berdasarkan laporan McKinsey Internasional, pada 2030 peluang bisnis Indonesia diperkirakan akan melonjak hingga 1,8 triliun dolar Amerika.
"Peluang bisnis Indonesia pada sektor tersebut, meliputi konsumsi, perikanan dan pertanian, sumber daya alam, hingga industri pendidikan dan infrastruktur," tegasnya.