Serikat Pekerja Bisa Pasok Pemimpin Berkualitas di Perusahaan

Doddy Rosadi Suara.Com
Selasa, 30 September 2014 | 14:50 WIB
Serikat Pekerja Bisa Pasok Pemimpin Berkualitas di Perusahaan
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pejabat pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan peran serikat pekerja sangat strategis dalam memajukan perusahaan karena selain penyeimbang kebijakan juga dapat memberi masukan yang efektif kepada direksi dan komisaris dalam menjalankan perusahaan.

"Sukses tidaknya transformasi pada sebuah BUMN, terletak pada peran sumber daya manusianya. Serikat pekerja sebagai wadah SDM perusahaan dapat dijadikan sebagai mitra kerja di masing-masing BUMN," kata Direktur Utama PT Pelindo I (Persero) Bambang Eka Cahyana, saat berbicara pada Seminar Nasional Konfederasi Serikat Pekerja BUMN, di Jakarta, Selasa, (30/9/2014).

Menurut Bambang, BUMN sebagai salah satu agen pembangunan memiliki peran dalam menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan masyarakat dalam mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

"BUMN harus menjaga nilai moral dan nilai strategis melalui SDM yang berkualitas dan bernilai tinggi. Sehebat apapun BUMN melakukan perencanaan, tapi jika tidak mampu memaksimalkan peran SDM maka tujuan perusahaan menjadi omong kosong," ujar Bambang.

Untuk itu menurut Bambang, Serikat Pekerja harus mampu menempatkan posisinya pada empat peran yaitu pertama, sebagai "source of excelence" yaitu fokus pada kompetensi SDM.

Kedua, sebagai mitra "dialogue and sharing knowledge", ketiga sebagai "learning organization" dalam meningkatkan kompetensi bisnis perusahaan.

Keempat sebagai "corporate univesity", Serikat Pekerja dapat berperan sebagai sumber pemasok pemimpin berkualitas berikutnya pada sebuah perusahaan.

Menurutnya, paradigma serikat pekerja ke depan harus mampu mengartikulasikan perannya dengan cara yang lebih proaktif.

Selama ini serikat pekerja cenderung reaktif, artinya kebijakan sebuah BUMN sudah dikeluarkan baru ada semacam protes.

"Harus proaktif sebelum kebijakan lahir Serikat Pekerja sudah memberikan masukan dan berupaya ikut terlibat dalam setiap kebijakan perusahaan," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI