Suara.com - Henry Patterson baru berusia 10 tahun. Sama seperti anak seusianya, Henry juga senang makan permen. Yang memuat dirinya berbeda dengan anak-anak lainnya adalah dia sudah bisa membuka toko permen sendiri.
Henry adalah pengusaha termuda di Inggris. Dia mulai berkecimpung menjadi seorang pengusaha sejak usia 6 tahun. Ketika itu, dia menjual kantong pupuk kandang.
Setelah itu, Henry punya toko sendiri di eBay di mana dia menjual mainan yang dibelinya dari toko amal. Dari bisnisnya itu, Henry berhasil meraih uang 150 poundsterling.
Setelah itu, Henry membuka toko online yang diberi nama Not Before Tea. Toko itu menjual permen. Di bulan pertama, keuntungan toko itu berhasil melebih target yang ditetapkan Henry yaitu 10 poundsterling per minggu.
Sejak saat itu, Henry kebanjiran pesanan permen yang harganya antara 5-20 poundsterling per toples. Selain memproduksi permen, toko online itu juga menjual baju, kartu, tas dan juga pernak-pernik anak-anak lainnya.
Akhir pekan lalu, Henry membuka toko offline pertamanya yang juga diberi nama Not Before Tea di Buckingham. Dia menyewa lima pegawai dewasa untuk menjalankan toko permennya itu. Henry juga ikut membantu setelah dia pulang sekolah.
Henry yang merupakan anggota termuda di Kamar Dagang dan Industri di Buckingham sudah punya rencana jangka panjang. Dia ingin membuka 9 toko permen lagi dalam waktu dua tahun. Bukan itu saja, dia juga ingin toko Not Before Tea bisa dibuka di Amerika.
“Semua anak-anak, secara diam-diam pasti ingin mempunyai toko permen. Menyenangkan bisa menjual permen secara online. Namun, saya selalu punya bayangan Not Before Tea adalah toko offline di mana ada orang yang bekerja di sana,” ujarnya.
Dalam menjalankan bisnisnya itu, Henry dibantu oleh ibunya Becky (41 tahun) dan ayahnya, Julian. Becky menangani pembuatan produk di toko itu. Sedangkan sang kakek membantu meminjamkan uang.
“Musim panas tahun ini sangat menyenangkan karena saya dan Henry berhasil membuka toko online Not Before Tea menjadi kenyataan. Senang bisa bekerja sama dengan Henry. Sekarang, Henry yakin bahwa bekerja itu menyenangkan,” jelasnya. (Mirror)