Suara.com - Keputusan DPR yang memilih opsi kepala daerah dipilih oleh DPRD dalam pengesahan RUU Pilkada memberikan imbasdi Bursa Efek Indonesia. Dalam sesi pembukaan perdagangan, Jumat (26/9/2014), IHSG terjun bebas 76,98 poin atau 1,48 persen ke level 5.124,39.
"Posisi IHSG BEI terkena aksi ambil untung pada pagi ini terpengaruh bursa saham AS menyusul data pesanan peralatan turun dan klaim pengangguran di AS meningkat," kata Analis Woori Korindo Securities Reza Priyambada.
Dari dalam negeri, lanjut dia, sentimennya juga kurang mendukung menyusul hasil sidang paripurna DPR yang menyetujui RUU Pilkada dilakukan melalui DPR-D.
"Pelaku pasar saham akan cenderung merespon negatif hal itu sehingga diperkirakan indeks BEI terkena imbas negatif dari sentimen dalam dan luar negeri," katanya.
Kendati demikian, Reza Priyambada mengatakan bahwa faktor teknikal diharapkan dapat menahan tekanan indeks BEI lebih dalam sehingga peluang melanjutkan kenaikan masih terbuka.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa minimnya sentimen positif sebagai penopang indeks BEI akan mendorong investor asing melakukan pelepasan saham sehingga kekuatan naik akan tergerus.
"Namun, secara jangka panjang IHSG masih dalam kondisi tren penguatan, tekanan pada saham-saham di dalam negeri bisa dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 165,96 poin (0,70 persen) ke 23.602,17, indeks Nikkei turun 189,92 poin (1,16 persen) ke 16.184,22 dan Straits Times melemah 13,48 poin (0,41 persen) ke posisi 3.277,51. (Antara)