Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia berhasil bertahan di level 5.200. Pada sesi penutupan perdagangan, Kamis (25/9/2014), IHSG menguat 27,37 poin atau 0,53 persen ke posisi 5.201,37. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik 5,69 poin (0,65 persen) ke posisi 884,41.
"Sentimen positif dari bursa saham Amerika dan diikuti mayoritas bursa eksternal mendorong indeks BEI juga bergerak menguat," kata Analis HD Capital Yuganur Wijanarko.
Di sisi lain, lanjut dia, antisipasi pasar terhadap potensi "window dressing" untuk sembilan bulan terakhir oleh perusahaan manager investasi, serta mengenai susunan kabinet pemerintahan baru membuat pelaku pasar melakukan aksi beli cukup agresif untuk membuat IHSG menguat.
"Window dressing" merupakan suatu fenomena di pasar modal yang umumnya harga saham akan meningkat seiring spekulasi kinerja emiten lebih baik, serta positifnya data-data ekonomi menjelang akhir tahun.
"Bila momentum itu berlanjut maka indeks BEI bisa melaju ke level batas atas di 5.251 poin dapat terlampui," katanya.
Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan pada akhir pekan (Jumat, 26/9) diantaranya Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Bumi Serpong Damai (BSDE), Perusahaan Gas Negara (PGAS), multipolar (MLPL).
Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 195.892 kali dengan volume mencapai 3,42 miliar lembar saham senilai Rp4,37 triliun. Tercatat, efek yang mengalami penguatan sebanyak 187 saham, turun sebanyak 132 saham, dan tidak bergerak nilainya atau stagnan 87 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 153,48 poin (0,64 persen) ke 23.768,13, indeks Nikkei naik 206,69 poin (1,28 persen) ke 16.374,14 dan Straits Times melemah 1,82 poin (0,06 persen) ke posisi 3.290,99. (Antara)