Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan kembali gagal menembus level 5.200. Pada sesi penutupan perdagangan, Rabu (24/9/2014), IHSG di Bursa Efek Indonesia turun 14,1 atau 0,27 persen ke posisi 5.174. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 4,95 poin (0,56 persen) ke posisi 878,71.
Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya mengatakan bahwa pelaku pasar saham asing yang kembali melakukan aksi jual menekan indeks BEI sehingga berbalik arah ke area negatif.
"IHSG BEI sempat berada di area positif, namun terjadi 'capital outflow' di pasar modal pada hari ini (Rabu, 24/9/2014) sehingga menggerus kekuatan indeks BEI," katanya.
Dalam data perdagangan saham di BEI, tercatat pelaku pasar saham membukukan jual bersih (nett sell) sebesar Rp440,622 miliar pada Rabu ini.
Ia mengatakan bahwa kewaspadaan perlu ditingkatkan bagi investor pasar modal yang berorientasi jangka pendek, sedangkan investor jangka panjang dapat memanfaatkan masa koreksi untuk melakukan aksi pembelian.
"Diperkirakan indeks BEI bergerak di kisaran 5.167-5.217 poin pada Kamis (25/9/2014), beberapa saham yang dapat diperhatikan yakni United Tractor Tbk (UNTR), Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), Matahari Putra Prima Tbk (MPPA)," katanya.
Sementara itu, Analis Sinarmas Sekuritas Natalia Sutheno memprediksi bahwa pada Kamis IHSG diprediksi akan bergerak di kisaran level 5.150-5.196 poin. Indeks akan dipengaruhi oleh sentimen eksternal dan dalam negeri.
Dari eksternal, ia mengemukakan bahwa pelaku pasar saham menantikan data perumahan baru AS yang akan dirilis, sementara dari dalam negeri pelaku pasar juga sedang mencermati rapat paripurna pengesahan rancangan undang-undang (RUU) pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan berlangsung pada 25 September 2014.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 84,54 poin (0,35 persen) ke 23.921,61, indeks Nikkei turun 38,45 poin (0,24 persen) ke 16.167,45 dan Straits Times melemah 7,83 poin (0,24 persen) ke posisi 3.290,26. (Antara)