Saham Alibaba Diburu Investor, Lelaki Ini Jadi Orang Terkaya di Cina

Doddy Rosadi Suara.Com
Selasa, 23 September 2014 | 14:33 WIB
Saham Alibaba Diburu Investor, Lelaki Ini Jadi Orang Terkaya di Cina
Pendiri Alibaba.com, Jack Ma. (www.fastlifeluxury.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penawaran saham terbesar di sepanjang sejarah bursa saham di New York telah membuat pendiri perusahaan e-commerce Alibaba menjadi orang terkaya di Cina. Sebelum Alibaba masuk ke bursa saham, nilai kekayaan Jack Ma hanya 4 miliar dolar Amerika.

Namun, jumlah itu meningkat lebih dari 6 kali lipat setelah Alibaba melakukan penawaran saham perdana atau IPO di bursa saham di New York. Dari penjualan saham perdana tersebut, Alibaba meraup 800 juta dolar Amerika. Nilai perusahaan Alibaba langsung melonjak menjadi 17 miliar dolar Amerika.

Berdasarkan laporan tahunan yang dikeluarkan majalah Hurun Report, jumlah kekayaan Jack Ma sebesar 25 miliar dolar Amerika. Dia langsung menempati posisi pertama. Padahal, tahun lalu nama Jack Ma belum ada dalam daftar 20 orang terkaya di Cina.

“Ini merupakan tahun yang luar biasa bagi konglomerat di Cina meski perekonomian Cina tengah melambat,” demikian pernyataan Hurun Report dalam laporan tahunannya.

Posisi orang terkaya di Cina tahun lalu ditempati pengusaha properti Wang Jianlin, yang perusahannya membelui bioskop berjaringan di Amerika yaitu AMC Entertainment. Tahun ini, Wang harus puas turun ke posisi dua dengan kekayaan 24,2 miliar dolar Amerika.

Sektor properti di Cina yang mengalami bubbling membuat sebagian besar pengusaha properti terdepak dari daftar 10 orang terkaya di negara tersebut. Posisi ketiga ditempati konglomerat baru yaitu Li Hejun, yang berbisnis di sektor energi dengan perusahaan Hanergy.

Dia mempunyai kekayaan yang sama dengan Zong Qinghou, pemilik perusahaan Wahaha dengan total kekayaan 20,8 miliar dolar Amerika. Sedangkan posisi lima ditempati pembuat aplikasi WeChat yaitu Pony Ma dengan jumlah kekayaan 18,1 miliar dolar Amerika. (AFP/CNA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI