Dalam Sebulan Utang Luar Negeri Indonesia Naik Hampir Rp67 Triliun

Esti Utami Suara.Com
Kamis, 18 September 2014 | 12:13 WIB
Dalam Sebulan Utang Luar Negeri Indonesia Naik Hampir Rp67 Triliun
Ilustrasi. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir Juli 2014 tercatat sebesar 290,6 miliar dolar AS, meningkat 5,7 miliar dolar AS atau hampir Rp67 triliun dibandingkan dengan posisi akhir Juni 2014 sebesar 284,9 miliar dolar AS. Posisi ULN tersebut terdiri dari ULN sektor publik sebesar 134,2 miliar dolar AS (46,2 persen dari total ULN) dan ULN sektor swasta 156,4 miliar dolar AS (53,8 persen).

Dalam keterangan di laman BI, Kamis (18/9/2014), menyebut perkembangan ULN pada Juli 2014 dipengaruhi oleh pertumbuhan ULN sektor swasta yang melambat di saat pertumbuhan ULN sektor publik tercatat sedikit meningkat. ULN sektor swasta tumbuh 12,9 persen, lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 14,4 persen.

Sementara itu, ULN sektor publik tumbuh 6,8 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 6,2 persen.

Berdasarkan jangka waktu asal, pertumbuhan posisi ULN berjangka panjang melambat, sementara ULN berjangka pendek tumbuh lebih tinggi. ULN berjangka panjang pada Juli 2014 tumbuh 9,8 persen, lebih rendah dari pertumbuhan bulan Juni 2014 yang sebesar 11,1 persen. Sementara itu, ULN berjangka pendek tumbuh 11,1 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 7,3 persen.

Pada Juli 2014, ULN berjangka panjang tercatat sebesar 240,6 miliar dolar AS, atau mencapai 82,8 persen dari total ULN. Dari jumlah tersebut, ULN berjangka panjang sektor publik mencapai 128,1 miliar dolar AS atau 95,5 persen dari total ULN sektor publik dan ULN berjangka panjang sektor swasta tercatat 112,5 miliar dolar AS atau 71,9 persen dari total ULN swasta.

Perlambatan ULN sektor swasta pada Juli 2014 terutama didorong oleh melambatnya pertumbuhan ULN sektor industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih.

Posisi ULN pada akhir Juli 2014 terutama terpusat pada sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, dan listrik, gas dan air bersih (78,3 persen terhadap total ULN swasta).

Pertumbuhan ULN sektor industri pengolahan tercatat sebesar 15,3 persen, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 15,8 persen.

Sementara itu, ULN sektor pertambangan dan listrik, gas & air bersih masing-masing tumbuh 2,5 persen dan 4,2 persen, turun dibandingkan pertumbuhan Juni 2014 sebesar 7,9 persen dan 13,8 persen.

Di sisi lain, ULN sektor keuangan tumbuh 27,7 persen , terakselerasi dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 19,2 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI